Cari Blog Ini
Jumat, 10 Agustus 2012
YAA ALLAH, TERIMALAH TAUBATKU
Saudara-saudaraku, manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Semua orang pasti pernah
berbuat dosa dan sebaik-baik orang yang berbuat dosa adalah yang rajin bertaubat kepada-
Nya. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang
melampaui batas terhadap dirinya sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa. Sesungguhnya Dia Maha pengampun lagi Maha
penyayang.” (QS. Az-Zumar [39] : 53).
Saudara-saudaraku, kezaliman apa pun yang pernah kau lakukan, maka ketahuilah bahwa pintu
ampunan Allah sangatlah lebar. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya Rabbmu
adalah pemilik ampunan bagi umat manusia atas kezaliman mereka, dan sesungguhnya Rabbmu benar-
benar keras siksanya.” (QS. Ar-Ra’d [13] : 6).
Saudara-saudaraku, kemanakah hendak kau cari ampunan itu kalau bukan kepada-Nya yang berada
di atas langit sana. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya Rabbmu adalah pemilik
ampunan sekaligus pemilik siksaan yang amat pedih.” (QS. Fushshilat [41] : 43).
Saudara-saudaraku, tidakkah engkau ingin termasuk orang-orang yang dicintai-Nya, tidakkah engkau
ingin menjadi orang yang diampuni kesalahan dan dosa-dosanya? Allah ta’ala berfirman (yang
artinya), “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang rajin bertaubat dan (Allah) mencintai
orang-orang yang suka membersihkan diri.” (QS. Al-Baqarah [2] : 222).
Saudara-saudaraku, apakah kamu enggan untuk bertaubat dan menerima ampunan dari-Nya?
Sesungguhnya Allah Maha pengampun lagi Maha penyayang. Allah ta’ala berfirman (yang artinya),
“Apakah mereka tidak mau bertaubat kepada Allah dan meminta ampunan-Nya. Allah Maha
pengampun lagi Maha penyayang.” (QS. Al-Maa’idah [5] : 74).
Saudara-saudaraku, apakah kita tidak ingin terbebas dari azab yang sangat pedih? Apakah kita tidak
ingin mendapatkan kebaikan? Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Apabila kalian bertaubat maka
itulah yang lebih baik bagi kalian. Apabila kalian justru berpaling, ketahuilah bahwa kalian tidak akan
bisa melemahkan Allah, dan berikanlah kabar gembira untuk orang-orang kafir bahwa mereka akan
mendapatkan siksa yang amat pedih.” (QS. At-Taubah [9] : 3).
Saudara-saudaraku, kembalilah kepada Dzat Yang Maha pengasih lagi Maha penyayang, sungguh Dia
tidak akan menyia-nyiakan doa dan amal-amal kalian. Nabi Syu’aib ‘alaihis salam memerintahkan
kepada kaumnya, sebagaimana tercantum dalam ayat (yang artinya), “Mintalah ampunan kepada
Rabb kalian kemudian bertaubatlah kepada-Nya, sesungguhnya Rabbku Maha pengasih lagi Maha
penyayang.” (QS. Hud [11] : 90).
Saudara-saudaraku, marilah kita sambut kebahagiaan dan kesuksesan hidup dengan senantiasa
bertaubat kepada-Nya. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Bertaubatlah kalian semua kepada
Allah wahai orang-orang yang beriman, agar kalian berbahagia.” (QS. An-Nur [24] : 31).
Saudara-saudaraku, tidak inginkah kita amal-amal buruk dan kemaksiatan kita terhapus dan
dimaafkan oleh Allah kemudian Allah gantikan dengan kebaikan dan ketaatan kepada-Nya? Allah
ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman, dan melakukan
amal salih, maka mereka itulah orang-orang yang akan diganti kejelekan mereka dengan kebaikan.
Allah Maha pengampun lagi Maha penyayang.” (QS. Al-Furqan [25] : 70).
Saudara-saudaraku, marilah kita gapai ampunan Allah dan keberuntungan dari-Nya dengan taubat
yang murni, iman yang tulus dan lurus, serta amal yang ikhlas dan mengikuti tuntunan. Allah ta’ala
berfirman (yang artinya), “Adapun orang yang bertaubat, beriman, dan beramal salih, maka semoga
saja dia termasuk golongan orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-Qashash : 67).
Saudara-saudaraku, Allah Maha mengetahui isi hati kita dan keinginan-keinginan yang terbetik di
dalamnya. Tidakkah kita tergerak untuk segera menyambut ampunan-Nya dan bersimpuh di hadapan-
Nya untuk memperbaharui taubat kita. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Dialah (Allah) yang
menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan. Allah Maha mengetahui
apa yang kalian lakukan.” (QS. Asy-Syura [42] : 25).
Minggu, 05 Agustus 2012
LIANG KUBUR ADALAH perjalanan pertama kita ke akhirat
Khalifah kaum muslimin yang keempat ketiga Utsman bin Affan radhiyallahu’anhu jika melihat perkuburan beliau menangis mengucurkan air mata hingga membasahi jenggotnya. Suatu hari ada seorang yang bertanya: ؟ﺍﺬﻫ ﻦﻣ ﻲﻜﺒﺗﻭ ﻲﻜﺒﺗ ﻻﻭ ﺭﺎﻨﻟﺍﻭ ﺔﻨﺠﻟﺍ ﺮﻛﺬﺗ “Tatkala mengingat surga dan neraka engkau tidak menangis, mengapa engkau menangis ketika melihat
perkuburan?” Utsman pun menjawab, “Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda: ﻩﺪﻌﺑ ﺎﻤﻓ ﻪﻨﻣ ﺎﺠﻧ ﻥﺈﻓ ﺓﺮﺧﻵﺍ ﻝﺯﺎﻨﻣ ﻝﻭﺃ ﺮﺒﻘﻟﺍ ﻥﺇ
ﻪﻨﻣ ﺪﺷﺃ ﻩﺪﻌﺑ ﺎﻤﻓ ﻪﻨﻣ ﺞﻨﻳ ﻢﻟ ﻥﺇﻭ ﻪﻨﻣ ﺮﺴﻳﺃ “Sesungguhnya liang kubur adalah awal perjalanan akhirat. Jika seseorang selamat dari (siksaan)nya maka
perjalanan selanjutnya akan lebih mudah. Namun jika ia tidak selamat dari (siksaan)nya maka (siksaan)
selanjutnya akan lebih kejam.” (HR. Tirmidzi, beliau berkata, “hasan gharib”. Syaikh al-Albani
menghasankannya dalam Misykah al-Mashabih) Bagaimanakah perjalanan seseorang jika ia telah masuk di alam kubur? Hadits panjang al-Bara’ bin ‘Azib
yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan dishahihkan oleh Imam al-Hakim dan Syaikh al-Albani menceritakan
perjalanan para manusia di alam kuburnya: Suatu hari kami mengantarkan jenazah salah seorang sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari
golongan Anshar. Sesampainya di perkuburan, liang lahad masih digali. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam pun duduk (menanti) dan kami juga duduk terdiam di sekitarnya seakan-akan di atas kepala kami ada
burung gagak yang hinggap. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memainkan sepotong dahan di
tangannya ke tanah, lalu beliau mengangkat kepalanya seraya bersabda, “Mohonlah perlindungan kepada
Allah dari adzab kubur!” Beliau ulangi perintah ini dua atau tiga kali. Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Seandainya seorang yang beriman sudah tidak
lagi menginginkan dunia dan telah mengharapkan akhirat (sakaratul maut), turunlah dari langit para malaikat
yang bermuka cerah secerah sinar matahari. Mereka membawa kain kafan dan wewangian dari surga lalu
duduk di sekeliling mukmin tersebut sejauh mata memandang. Setelah itu turunlah malaikat pencabut nyawa
dan mengambil posisi di arah kepala mukmin tersebut. Malaikat pencabut nyawa itu berkata, ‘Wahai nyawa
yang mulia keluarlah engkau untuk menjemput ampunan Allah dan keridhaan-Nya’. Maka nyawa itu (dengan mudahnya) keluar dari tubuh mukmin tersebut seperti lancarnya air yang mengalir dari mulut
sebuah kendil. Lalu nyawa tersebut diambil oleh malaikat pencabut nyawa dan dalam sekejap mata
diserahkan kepada para malaikat yang berwajah cerah tadi lalu dibungkus dengan kafan surga dan diberi
wewangian darinya pula. Hingga terciumlah bau harum seharum wewangian yang paling harum di muka bumi. Kemudian nyawa yang telah dikafani itu diangkat ke langit. Setiap melewati sekelompok malaikat di langit
mereka bertanya, ‘Nyawa siapakah yang amat mulia itu?’ ‘Ini adalah nyawa fulan bin fulan’, jawab
para malaikat yang mengawalnya dengan menyebutkan namanya yang terbaik ketika di dunia. Sesampainya
di langit dunia mereka meminta izin untuk memasukinya, lalu diizinkan. Maka seluruh malaikat yang ada di
langit itu ikut mengantarkannya menuju langit berikutnya. Hingga mereka sampai di langit ketujuh. Di sanalah
Allah berfirman, ‘Tulislah nama hambaku ini di dalam kitab ‘Iliyyin. Lalu kembalikanlah ia ke (jasadnya di) bumi, karena darinyalah Aku ciptakan mereka (para manusia), dan kepadanyalah Aku akan kembalikan, serta
darinyalah mereka akan Ku bangkitkan.’ Lalu nyawa tersebut dikembalikan ke jasadnya di dunia. Lantas datanglah dua orang malaikat yang
memerintahkannya untuk duduk. Mereka berdua bertanya, ‘Siapakah rabbmu?’, ‘Rabbku adalah Allah’
jawabnya. Mereka berdua kembali bertanya, ‘Apakah agamamu?’, ‘Agamaku Islam’ sahutnya. Mereka
berdua bertanya lagi, ‘Siapakah orang yang telah diutus untuk kalian?’ “Beliau adalah Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam” jawabnya. ‘Dari mana engkau tahu?’ tanya mereka berdua. ‘Aku
membaca Al-Qur’an lalu aku mengimaninya dan mempercayainya’. Tiba-tiba terdengarlah suara dari langit yang menyeru, ‘(Jawaban) hamba-Ku benar! Maka hamparkanlah surga baginya, berilah dia pakaian
darinya lalu bukakanlah pintu ke arahnya’. Maka menghembuslah angin segar dan harumnya surga
(memasuki kuburannya) lalu kuburannya diluaskan sepanjang mata memandang. Saat itu datanglah seorang (pemuda asing) yang amat tampan memakai pakaian yang sangat indah dan
berbau harum sekali, seraya berkata, ‘Bergembiralah, inilah hari yang telah dijanjikan dulu bagimu’.
Mukmin tadi bertanya, ‘Siapakah engkau? Wajahmu menandakan kebaikan’. ‘Aku adalah amal
salehmu’ jawabnya. Si mukmin tadi pun berkata, ‘Wahai Rabbku (segerakanlah datangnya) hari kiamat,
karena aku ingin bertemu dengan keluarga dan hartaku. Adapun orang kafir, di saat dia dalam keadaan tidak mengharapkan akhirat dan masih menginginkan
(keindahan) duniawi, turunlah dari langit malaikat yang bermuka hitam sambil membawa kain mori kasar. Lalu
mereka duduk di sekelilingnya. Saat itu turunlah malaikat pencabut nyawa dan duduk di arah kepalanya
seraya berkata, ‘Wahai nyawa yang hina keluarlah dan jemputlah kemurkaan dan kemarahan Allah!’.
Maka nyawa orang kafir tadi ‘berlarian’ di sekujur tubuhnya. Maka malaikat pencabut nyawa tadi
mencabut nyawa tersebut (dengan paksa), sebagaimana seseorang yang menarik besi beruji yang menempel di kapas basah. Begitu nyawa tersebut sudah berada di tangan malaikat pencabut nyawa, sekejap mata
diambil oleh para malaikat bermuka hitam yang ada di sekelilingnya, lalu nyawa tadi segera dibungkus
dengan kain mori kasar. Tiba-tiba terciumlah bau busuk sebusuk bangkai yang paling busuk di muka bumi. Lalu nyawa tadi dibawa ke langit. Setiap mereka melewati segerombolan malaikat mereka selalu ditanya,
‘Nyawa siapakah yang amat hina ini?’, ‘Ini adalah nyawa fulan bin fulan’ jawab mereka dengan
namanya yang terburuk ketika di dunia. Sesampainya di langit dunia, mereka minta izin untuk memasukinya,
namun tidak diizinkan. Rasulullah membaca firman Allah: ﺞﻠﻳ ﻰﺘﺣ ﺔﻨﺠﻟﺍ ﻥﻮﻠﺧﺪﻳ ﻻﻭ ﺀﺎﻤﺴﻟﺍ ﺏﺍﻮﺑﺃ ﻢﻬﻟ ﺢﺘﻔﺗ ﻻ
ﻁﺎﻴﺨﻟﺍ ﻢﺳ ﻲﻓ ﻞﻤﺠﻟﺍ “Tidak akan dibukakan bagi mereka (orang-orang kafir) pintu-pintu langit dan mereka tidak akan masuk
surga, sampai seandainya unta bisa memasuki lobang jarum sekalipun.” (QS. Al-A’raf: 40) Saat itu Allah berfirman, ‘Tulislah namanya di dalam Sijjin di bawah bumi’, Kemudian nyawa itu
dicampakkan (dengan hina dina). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca firman Allah ta’ala: ُﺮْﻴَّﻄﻟﺍ ُﻪُﻔَﻄْﺨَﺘَﻓ ِﺀﺎَﻤَّﺴﻟﺍ َﻦِﻣ َّﺮَﺧ ﺎَﻤَّﻧﺄَﻜَﻓ ِﻪﻠﻟﺎِﺑ ْﻙِﺮْﺸُﻳ ﻦَﻣَﻭ
ٍﻖْﻴِﺤَﺳ ٍﻥﺎَﻜَﻣ ﻲِﻓ ُﺢْﻳِّﺮﻟﺍ ِﻪِﺑ ﻱِﻮْﻬَﺗ ْﻭَﺃ “Barang siapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu
disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh.” (QS. Al-Hajj: 31) Kemudian nyawa tadi dikembalikan ke jasadnya, hingga datanglah dua orang malaikat yang
mendudukannya seraya bertanya, ‘Siapakah rabbmu?’, ‘Hah hah… aku tidak tahu’ jawabnya. Mereka
berdua kembali bertanya, ‘Apakah agamamu?’ “Hah hah… aku tidak tahu’ sahutnya. Mereka berdua
bertanya lagi, ‘Siapakah orang yang telah diutus untuk kalian?’ “Hah hah… aku tidak tahu’ jawabnya.
Saat itu terdengar seruan dari langit, ‘Hamba-Ku telah berdusta! Hamparkan neraka baginya dan bukakan
pintu ke arahnya’. Maka hawa panas dan bau busuk neraka pun bertiup ke dalam kuburannya. Lalu kuburannya di ‘press’ (oleh Allah) hingga tulang belulangnya (pecah dan) menancap satu sama lainnya. Tiba-tiba datanglah seorang yang bermuka amat buruk memakai pakaian kotor dan berbau sangat busuk,
seraya berkata, ‘Aku datang membawa kabar buruk untukmu, hari ini adalah hari yang telah dijanjikan
bagimu’. Orang kafir itu seraya bertanya, ‘Siapakah engkau? Wajahmu menandakan kesialan!’, ‘Aku
adalah dosa-dosamu’ jawabnya. ‘Wahai Rabbku, janganlah engkau datangkan hari kiamat’ seru orang
kafir tadi. (HR. Ahmad dalam Al-Musnad (XXX/499-503) dan dishahihkan oleh al-Hakim dalam Al-Mustadrak
(I/39) dan al-Albani dalam Ahkamul Janaiz hal. 156) Itulah dua model kehidupan orang yang telah masuk liang kubur. Jika kita menginginkan untuk menjadi
orang yang dibukakan baginya pintu ke surga dan diluaskan liang kuburnya seluas mata memandang maka
mari kita berusaha untuk memperbanyak untuk beramal saleh di dunia ini. Suatu amalan tidak akan dianggap saleh hingga memenuhi dua syarat: 1. Ikhlas 2. Sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam Banyak sekali dalil-dalil dari Al-Qur’an maupun hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang
merupakan landasan dua syarat di atas. Di antara dalil syarat pertama adalah firman Allah ta’ala: َﺀﺎَﻔَﻨُﺣ َﻦﻳِّﺪﻟﺍ ُﻪَﻟ َﻦﻴِﺼِﻠْﺨُﻣ َﻪَّﻠﻟﺍ ﺍﻭُﺪُﺒْﻌَﻴِﻟ ﻻِﺇ ﺍﻭُﺮِﻣُﺃ ﺎَﻣَﻭ
ِﺔَﻤِّﻴَﻘْﻟﺍ ُﻦﻳِﺩ َﻚِﻟَﺫَﻭ َﺓﺎَﻛَّﺰﻟﺍ ﺍﻮُﺗْﺆُﻳَﻭ َﺓﻼَّﺼﻟﺍ ﺍﻮُﻤﻴِﻘُﻳَﻭ “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya
dalam agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan yang demikian
itulah agama yang lurus.” (QS. Al-Bayyinah: 5) Di antara dalil syarat kedua adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ﺩﺭ ﻮﻬﻓ ﺎﻧﺮﻣﺃ ﻪﻴﻠﻋ ﺲﻴﻟ ًﻼﻤﻋ ﻞﻤﻋ ﻦﻣ “Barang siapa yang melakukan suatu amalan yang tidak sesuai dengan petunjukku, maka amalan itu akan
ditolak.” (HR. Muslim dalam Shahih-nya (III/1344 no 1718)) Allah menghimpun dua syarat ini dalam firman-Nya di akhir surat Al-Kahfi: ٌﻪَﻟِﺇ ْﻢُﻜُﻬَﻟِﺇ ﺎَﻤَّﻧَﺃ َّﻲَﻟِﺇ ﻰَﺣﻮُﻳ ْﻢُﻜُﻠْﺜِﻣ ٌﺮَﺸَﺑ ﺎَﻧَﺃ ﺎَﻤَّﻧِﺇ ْﻞُﻗ
ﻻَﻭ ﺎًﺤِﻟﺎَﺻ ﻼَﻤَﻋ ْﻞَﻤْﻌَﻴْﻠَﻓ ِﻪِّﺑَﺭ َﺀﺎَﻘِﻟ ﻮُﺟْﺮَﻳ َﻥﺎَﻛ ْﻦَﻤَﻓ ٌﺪِﺣﺍَﻭ
ﺍًﺪَﺣَﺃ ِﻪِّﺑَﺭ ِﺓَﺩﺎَﺒِﻌِﺑ ْﻙِﺮْﺸُﻳ “Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh
dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadat kepada Tuhannya.” (QS. Al-Kahfi: 110) Maka mari kita manfaatkan kehidupan dunia yang hanya sementara ini untuk benar-benar beramal saleh.
Semoga kelak kita mendapatkan kenikmatan di alam kubur serta dihindarkan dari siksaan di dalamnya, amin. Wallahu ta’ala a’lam, wa shallallahu ‘ala nabiyyyina muhammadin wa ‘ala alihi wa shahbihi ajma’in. Tulisan ini terinspirasi dari kitab Majalis Al-Mu’minin Fi Mashalih Ad-Dun-Ya Wa Ad-Din Bi Ightinam Mawasim
Rabb Al-’Alamin, karya Fu’ad bin Abdul Aziz asy-Syahlub (II/83-86) **
Kamis, 26 Juli 2012
Cerita kesedihan istri shalekhah
Mengharu biru; kekuatan kata istri shalehah dalam kisah ini begitu mengena. Catatan yang diambil dari page di sajadah cinta ini , semata-mata ingin menyebarkan manfaat yang terkandung dalam kisah ini. Semoga bermanfaat_ Sore itu, menunggu kedatangan teman yang akan menjemputku di masjid ini seusai ashar.. seorang akhwat datang, tersenyum dan duduk disampingku, mengucapkan salam, sambil berkenalan dan sampai pula pada pertanyaan itu. “anty sudah menikah?”. “Belum mbak”, jawabku. Kemudian akhwat itu .bertanya lagi “kenapa?” hanya bisa ku jawab dengan senyuman.. ingin ku jawab karena masih kuliah, tapi rasanya itu bukan alasan. “mbak menunggu siapa?” aku mencoba bertanya. “nunggu suami” jawabnya. Aku melihat kesamping kirinya, sebuah tas laptop dan sebuah tas besar lagi yang tak bisa kutebak apa isinya. Dalam hati bertanya- tanya, dari mana mbak ini? Sepertinya wanita karir. Akhirnya kuberanikan juga untuk bertanya “mbak kerja dimana?”, ntahlah keyakinan apa yg meyakiniku bahwa mbak ini seorang pekerja, padahal setahuku, akhwat2 seperti ini kebanyakan hanya mengabdi sebagai ibu rumah tangga. “Alhamdulillah 2 jam yang lalu saya resmi tidak bekerja lagi” , jawabnya dengan wajah
yang aneh menurutku, wajah yang bersinar dengan ketulusan hati. “kenapa?” tanyaku lagi. Dia hanya tersenyum dan menjawab “karena inilah cara satu cara yang bisa membuat saya lebih hormat pada suami” jawabnya tegas. Aku berfikir sejenak, apa hubungannya? Heran. Lagi-lagi dia hanya tersenyum. Ukhty, boleh saya cerita sedikit? Dan saya berharap ini bisa menjadi pelajaran berharga buat kita para wanita yang Insya Allah akan didatangi oleh ikhwan yang sangat mencintai akhirat. “saya bekerja di kantor, mungkin tak perlu saya sebutkan nama kantornya. Gaji saya 7juta/bulan. Suami saya bekerja sebagai penjual roti bakar di pagi hari, es cendol di siang hari. Kami menikah baru 3 bulan, dan kemarinlah untuk pertama kalinya saya menangis karena merasa durhaka padanya. Waktu itu jam 7 malam, suami baru menjemput saya dari kantor, hari ini lembur, biasanya sore jam 3 sudah pulang. Saya capek sekali ukhty. Saat itu juga suami masuk angin dan kepalanya pusing. Dan parahnya saya juga lagi pusing. Suami minta diambilkan air minum, tapi saya malah berkata, “abi, umi pusing nih, ambil sendirilah”. Pusing membuat saya tertidur hingga lupa sholat isya. Jam 23.30 saya terbangun dan cepat-cepat sholat, Alhamdulillah pusing pun telah hilang. Beranjak dari sajadah, saya melihat suami saya tidur dengan pulasnya. Menuju ke dapur, saya liat semua piring sudah bersih tercuci. Siapa lagi yang bukan mencucinya kalo bukan suami saya? Terlihat lagi semua baju kotor telah di cuci. Astagfirullah, kenapa abi mengerjakan semua ini? Bukankah abi juga pusing tadi malam? Saya segera masuk lagi ke kamar, berharap abi sadar dan mau menjelaskannya, tapi rasanya abi terlalu lelah, hingga tak sadar juga. Rasa iba mulai memenuhi jiwa saya, saya pegang wajah suami saya itu, ya Allah panas sekali pipinya, keningnya, Masya Allah, abi deman, tinggi sekali panasnya. Saya teringat atas perkataan terakhir saya pada suami tadi. Hanya disuruh mengambilkan air minum saja, saya membantahnya. Air mata ini menetes, betapa selama ini saya terlalu sibuk diluar rumah, tidak memperhatikan hak suami saya.” Subhanallah, aku melihat mbak ini cerita dengan semangatnya, membuat hati ini merinding. Dan kulihat juga ada tetesan air mata yg di usapnya. “anty tau berapa gaji suami saya? Sangat berbeda jauh dengan gaji saya. Sekitar 600-700rb/bulan. 10x lipat dari gaji saya. Dan malam itu saya benar-benar merasa durhaka
pada suami saya. Dengan gaji yang saya miliki, saya merasa tak perlu meminta nafkah pada suami, meskipun suami selalu memberikan hasil jualannya itu pada saya, dan setiap kali memberikan hasil jualannya , ia selalu berkata “umi,,ini ada titipan rezeki dari Allah. Di ambil ya. Buat keperluan kita. Dan tidak banyak jumlahnya, mudah2an umi ridho”, begitu katanya. Kenapa baru sekarang saya merasakan dalamnya kata-kata itu. Betapa harta ini membuat saya sombong pada nafkah yang diberikan suami saya”, lanjutnya “Alhamdulillah saya sekarang memutuskan untuk berhenti bekerja, mudah-mudahan dengan jalan ini, saya lebih bisa menghargai nafkah yang diberikan suami. Wanita itu begitu susah menjaga harta, dan karena harta juga wanita sering lupa kodratnya, dan gampang menyepelekan suami.” Lanjutnya lagi, tak memberikan kesempatan bagiku untuk berbicara. “beberapa hari yang lalu, saya berkunjung ke rumah orang tua, dan menceritakan niat saya ini. Saya sedih, karena orang tua dan saudara-saudara saya tidak ada yang mendukung niat saya untuk berhenti berkerja. Malah mereka membanding-bandingkan pekerjaan suami saya dengan orang lain.” Aku masih terdiam, bisu, mendengar keluh kesahnya. Subhanallah, apa aku bisa seperti dia? Menerima sosok pangeran apa adanya, bahkan rela meninggalkan pekerjaan. “kak, kita itu harus memikirkan masa depan. Kita kerja juga untuk anak-anak kita kak. Biaya hidup sekarang ini besar. Begitu banyak orang yang butuh pekerjaan. Nah kakak malah pengen berhenti kerja. Suami kakak pun penghasilannya kurang. Mending kalo suami kakak pengusaha kaya, bolehlah kita santai-santai aja di rumah. Salah kakak juga sih, kalo ma jadi ibu rumah tangga, seharusnya nikah sama yang kaya. Sama dokter muda itu yang berniat melamar kakak duluan sebelum sama yang ini. Tapi kakak lebih milih nikah sama orang yang belum jelas pekerjaannya. Dari 4 orang anak bapak, Cuma suami kakak yang tidak punya penghasilan tetap dan yang paling buat kami kesal, sepertinya suami kakak itu lebih suka hidup seperti ini, ditawarin kerja di bank oleh saudara sendiri yang ingin membantupun tak mau, sampai heran aku, apa maunya suami kakak itu”. Ceritanya kembali, menceritakan ucapan adik perempuannya saat dimintai pendapat. “anty tau, saya hanya bisa nangis saat itu. Saya menangis bukan Karena apa yang dikatakan adik saya itu benar, bukan karena itu. Tapi saya menangis karena imam saya dipandang rendah olehnya. Bagaimana mungkin dia meremehkan setiap tetes keringat suami saya, padahal dengan tetesan keringat itu, Allah memandangnya mulia. Bagaimana mungkin dia menghina orang yang senantiasa membangunkan saya untuk sujud dimalam
hari. Bagaimana mungkin dia menghina orang yang dengan kata-kata lembutnya selalu menenangkan hati saya. Bagaimana mungkin dia menghina orang yang berani datang pada orang tua saya untuk melamar saya, padahal saat itu orang tersebut belum mempunyai pekerjaan. Baigaimana mungkin seseorang yang begitu saya muliakan, ternyata begitu rendah dihadapannya hanya karena sebuah pekerjaan. Saya memutuskan berhenti bekerja, karena tak ingin melihat orang membanding- bandingkan gaji saya dengan gaji suami saya. Saya memutuskan berhenti bekerja juga untuk menghargai nafkah yang diberikan suami saya. Saya juga memutuskan berhenti bekerja untuk memenuhi hak-hak suami saya. Semoga saya tak lagi membantah perintah suami. Semoga saya juga ridho atas besarnya nafkah itu. Saya bangga ukhti dengan pekerjaan suami saya, sangat bangga, bahkan begitu menghormati pekerjaannya, karena tak semua orang punya keberanian dengan pekerjaan itu. Kebanyakan orang lebih memilih jadi pengangguran dari pada melakukan pekerjaan yang seperti itu. Tapi lihatlah suami saya, tak ada rasa malu baginya untuk menafkahi istri dengan nafkah yang halal. Itulah yang membuat saya begitu bangga pada suami saya. Semoga jika anty mendapatkan suami seperti saya, anty tak perlu malu untuk menceritakannya pekerjaan suami anty pada orang lain. Bukan masalah pekerjaannya ukhty, tapi masalah halalnya, berkahnya, dan kita memohon pada Allah, semoga Allah menjauhkan suami kita dari rizki yang haram”. Ucapnya terakhir, sambil tersenyum manis padaku. Dia mengambil tas laptopnya,, bergegas ingin meninggalkannku. Kulihat dari kejauhan seorang ikhwan dengan menggunakan sepeda motor butut mendekat ke arah kami, wajahnya ditutupi kaca helm, meskipun tak ada niatku menatap mukanya. Sambil mengucapkan salam, meninggalkannku. Wajah itu tenang sekali, wajah seorang istri yang begitu ridho. Ya Allah…. Sekarang giliran aku yang menangis. Hari ini aku dapat pelajaran paling baik dalam hidupku. Pelajaran yang membuatu menghapus sosok pangeran kaya yang ada dalam benakku.. Subhanallah.. Sahabat..
Kekeliruan slama ini, orang mengganggap kebahagiaan itu adalan kaya akan materi.. mobil mewah.. rumah bagus..
Tapi sesungguhnya kekayaan sebanarnya itu ada saat kita merasa cukup akan nikmat ALLAH walaupun tampa ada materi yang bersifat wah..
Rabu, 25 Juli 2012
Baik baik za cayang
Aku tak tahu bagaimana membahasakan perasaanku pagi ini. setelah semalam kutumpahkan
segala rindu yang menyesaki dadaku. Aku menyadari itu sebuah kesalahan, jika tak kusadari
mungkin setiap hari aku akan menumpahkan rindu itu, tapi apa dayaku rinduku hanya menepuk
angin.Dan aku tahu akan ada jutaan luka yang mengiringi setelah kutumpah ruahkan rinduku.
karena tiba-tiba akan menjadi kosong karena sebuah ‘pengabaian’. Maafkan aku yang hanya bisa mengusik harimu, membuatmu tak nyaman dengan semua kata
cinta yang kutujukan untukmu. Maafkan aku, aku tak bisa menyimpannya sendiri. aku tak bisa!
Dan jika akhirnya kamu menghapusnya sebenarnya tak mengapa, aku sadar aku salah. Terkadang aku berfikir untuk pergi dari hidupmu, tapi bagaimana bisa?!!!! Aku tak pernah bisa.
Hingga kelak kau yang akan memintaku pergi dan tak mengusikmu lagi. Karena bagiku apalah arti
bahagia memilikimu kalau ternyata kamu tak bahagia, percuma saja. Sekarang aku sangat siap kau
lepaskan, tapi maaf jangan memintaku berhenti mencintaimu, itu tak bisa kulakukan :’(. Mencintai seseorang yang mungkin tak mengharapkan kita tentu saja sangat menyakitkan. Tapi
berpura-pura tak cinta ku rasakan hampir-hampir membunuhku.. ! Aku, aku benar-benar tak bisa ! Ironisnya, akupun tak ingin kamu mendapatkan perempuan sepertiku. Tak boleh dan tak pernah
boleh ! Aku tak pantas untuk engkau yang selalu menjaga diri dari dosa, tapi ku selalu datang
sebagai iblis yang sangat mengerikan. Jagalah dirimu sayang, jagalah dirimu dari dosa. Harusnya
kutanggung sendiri perih ini, tanpa melibatkanmu dalam dosaku. Jagalah dirimu slalu, anggap aku
tak pernah ada. Dulu kufikir sikapmu dan bentuk pengabaianmu selama ini sebagai cara agar
menjagaku dari dosa, tapi kenyataannya hari-hariku dipenuhi namamu, memikirkan dan terus memikirkanmu, hariku penuh ketakberadayaan, dan keputusasaan. Lalu masih bisakah kusebut itu
sebagai cara?! Aku jujur tak mampu memikulnya. Tapi ini bukan salahmu, akulah yang telah
bermain api, jika aku harus terbakar sendiri memang itulah yang seharusnya. Aku berjanji sikapku
yang mengusikmu takkan kuulangi lagi, hidup bahagialah sayang. Meski ku harus memendam rasa
dan menahan rindu hingga menyakitiku seperih-perihnya hatiku, jangan pernah pedulikanku. Aku
hanya benalu dosa bagimu, jaga dirimu sayang, jangan pernah izinkan aku masuk dalam hatimu. Biarkan kutahan sendiri arus perasaanku yang begitu deras, tak usah engkau hiraukan. Aku
bukanlah perempuan yang baik untukmu, engkau lebih pantas mendapat yang terbaik dari yang
terbaik. Doa tulusku untukmu, kelak semoga engkau mendapatkan kekasih yang mencintaimu dengan
penuh kehormatan dan harga diri, wanita baik-baik, yang indah akhlaknya, yang tinggi
marwahnya, yang alim tuturnya, yang indah parasnya, yang bila di tak ada kau akan mencarinya,
yang jika jauh kau akan merindunya, yang jika sakit kau akan sembuhkan lukanya, yang jika
menangis akan kau hapus air matanya. Dia wanita yang menghargaimu dengan mencintai
Tuhannya lebih dari dirimu, yang jika kau pandang akan menenangkan jiwamu. Dialah wanitamu yang menyejukkan hatimu. Bagiku kebahagianmu adalah kebahagiaanku. Saat ini tak perlu cemas dengan perasaanku, aku tlah terbiasa seperti ini, terbiasa dengan sakit
yang kuciptakan sendiri, kamu tak boleh terlibat dalam perasaan keruhku. Ini hanya skenario
perasaanku, skenario yang melibatkanmu tanpa meminta persetujuanmu, maafkan aku, sungguh
aku minta maaf. Jika bisa memilih, rasanya ingin kembali ke masa lalu dan kita tak harus saling
mengenal. Itu lebih buatku, ketimbang aku terus menerus mengusik kenyamanan hidupmu. Ah
tapi Sang Pemilik Cinta memilih menghadirkanmu di hatiku, sayang aku tak cukup kuat memendam perasaanku. Bukankah ini cukup menjadi petunjuk, bahwa aku bukanlah perempuan yang baik
untukmu. :) Tapi kuakui aku tak pernah menyesal mencintaimu, dan kebahagian luar biasa bagiku ketika
engkau pernah izinkanku mengisi harimu, menjadi bagian dari hidupmu, meski pada akhirnya aku
menyadari aku bukanlah perempuan yang pantas untukmu. Maka benarlah, cinta tak mesti memiliki. Aku harus bangun dari mimpiku yang terlalu tinggi, aku
harus lebih banyak bercermin diri. Aku tak pantas untukmu. Lalu apa yang bisa kuperbuat untuk membayar semua salahku karena tlah melibatkanmu dalam
dosaku ini? Apapun akan aku lakukan, tapi kumohon jangan memintaku berhenti mencintaimu :( Atau haruskah ku pergi dari hidupmu?
Akan kulakukan jika itu membuatmu bahagia, dan aku
berjanji dan akan kupastikan takkan kubiarkan engkau tersentuh ketaknyamanan dariku
‘lagi’, yah meski aku sadar ini akan sangat berat untukku. Tapi untukmu segalanya akan
menjadi bisa. Hmm mungkin ku harus kembali memendam cinta, aku tak boleh membiasakanmu dengan
hadirku.
Karena kita tak boleh bersama, kamu berhak mendapat wanita yang lebih baik, yang
lebih punya harga diri, tak sepertiku. Melulu mengemis padamu, memaksamu mencintaiku seperti
ku mencintaimu. Hikss cintamu tak boleh dipaksakan….
Engkau harus bahagia dengan pilihanmu. Terimakasih cinta…
I Love u from my deepest heart….
segala rindu yang menyesaki dadaku. Aku menyadari itu sebuah kesalahan, jika tak kusadari
mungkin setiap hari aku akan menumpahkan rindu itu, tapi apa dayaku rinduku hanya menepuk
angin.Dan aku tahu akan ada jutaan luka yang mengiringi setelah kutumpah ruahkan rinduku.
karena tiba-tiba akan menjadi kosong karena sebuah ‘pengabaian’. Maafkan aku yang hanya bisa mengusik harimu, membuatmu tak nyaman dengan semua kata
cinta yang kutujukan untukmu. Maafkan aku, aku tak bisa menyimpannya sendiri. aku tak bisa!
Dan jika akhirnya kamu menghapusnya sebenarnya tak mengapa, aku sadar aku salah. Terkadang aku berfikir untuk pergi dari hidupmu, tapi bagaimana bisa?!!!! Aku tak pernah bisa.
Hingga kelak kau yang akan memintaku pergi dan tak mengusikmu lagi. Karena bagiku apalah arti
bahagia memilikimu kalau ternyata kamu tak bahagia, percuma saja. Sekarang aku sangat siap kau
lepaskan, tapi maaf jangan memintaku berhenti mencintaimu, itu tak bisa kulakukan :’(. Mencintai seseorang yang mungkin tak mengharapkan kita tentu saja sangat menyakitkan. Tapi
berpura-pura tak cinta ku rasakan hampir-hampir membunuhku.. ! Aku, aku benar-benar tak bisa ! Ironisnya, akupun tak ingin kamu mendapatkan perempuan sepertiku. Tak boleh dan tak pernah
boleh ! Aku tak pantas untuk engkau yang selalu menjaga diri dari dosa, tapi ku selalu datang
sebagai iblis yang sangat mengerikan. Jagalah dirimu sayang, jagalah dirimu dari dosa. Harusnya
kutanggung sendiri perih ini, tanpa melibatkanmu dalam dosaku. Jagalah dirimu slalu, anggap aku
tak pernah ada. Dulu kufikir sikapmu dan bentuk pengabaianmu selama ini sebagai cara agar
menjagaku dari dosa, tapi kenyataannya hari-hariku dipenuhi namamu, memikirkan dan terus memikirkanmu, hariku penuh ketakberadayaan, dan keputusasaan. Lalu masih bisakah kusebut itu
sebagai cara?! Aku jujur tak mampu memikulnya. Tapi ini bukan salahmu, akulah yang telah
bermain api, jika aku harus terbakar sendiri memang itulah yang seharusnya. Aku berjanji sikapku
yang mengusikmu takkan kuulangi lagi, hidup bahagialah sayang. Meski ku harus memendam rasa
dan menahan rindu hingga menyakitiku seperih-perihnya hatiku, jangan pernah pedulikanku. Aku
hanya benalu dosa bagimu, jaga dirimu sayang, jangan pernah izinkan aku masuk dalam hatimu. Biarkan kutahan sendiri arus perasaanku yang begitu deras, tak usah engkau hiraukan. Aku
bukanlah perempuan yang baik untukmu, engkau lebih pantas mendapat yang terbaik dari yang
terbaik. Doa tulusku untukmu, kelak semoga engkau mendapatkan kekasih yang mencintaimu dengan
penuh kehormatan dan harga diri, wanita baik-baik, yang indah akhlaknya, yang tinggi
marwahnya, yang alim tuturnya, yang indah parasnya, yang bila di tak ada kau akan mencarinya,
yang jika jauh kau akan merindunya, yang jika sakit kau akan sembuhkan lukanya, yang jika
menangis akan kau hapus air matanya. Dia wanita yang menghargaimu dengan mencintai
Tuhannya lebih dari dirimu, yang jika kau pandang akan menenangkan jiwamu. Dialah wanitamu yang menyejukkan hatimu. Bagiku kebahagianmu adalah kebahagiaanku. Saat ini tak perlu cemas dengan perasaanku, aku tlah terbiasa seperti ini, terbiasa dengan sakit
yang kuciptakan sendiri, kamu tak boleh terlibat dalam perasaan keruhku. Ini hanya skenario
perasaanku, skenario yang melibatkanmu tanpa meminta persetujuanmu, maafkan aku, sungguh
aku minta maaf. Jika bisa memilih, rasanya ingin kembali ke masa lalu dan kita tak harus saling
mengenal. Itu lebih buatku, ketimbang aku terus menerus mengusik kenyamanan hidupmu. Ah
tapi Sang Pemilik Cinta memilih menghadirkanmu di hatiku, sayang aku tak cukup kuat memendam perasaanku. Bukankah ini cukup menjadi petunjuk, bahwa aku bukanlah perempuan yang baik
untukmu. :) Tapi kuakui aku tak pernah menyesal mencintaimu, dan kebahagian luar biasa bagiku ketika
engkau pernah izinkanku mengisi harimu, menjadi bagian dari hidupmu, meski pada akhirnya aku
menyadari aku bukanlah perempuan yang pantas untukmu. Maka benarlah, cinta tak mesti memiliki. Aku harus bangun dari mimpiku yang terlalu tinggi, aku
harus lebih banyak bercermin diri. Aku tak pantas untukmu. Lalu apa yang bisa kuperbuat untuk membayar semua salahku karena tlah melibatkanmu dalam
dosaku ini? Apapun akan aku lakukan, tapi kumohon jangan memintaku berhenti mencintaimu :( Atau haruskah ku pergi dari hidupmu?
Akan kulakukan jika itu membuatmu bahagia, dan aku
berjanji dan akan kupastikan takkan kubiarkan engkau tersentuh ketaknyamanan dariku
‘lagi’, yah meski aku sadar ini akan sangat berat untukku. Tapi untukmu segalanya akan
menjadi bisa. Hmm mungkin ku harus kembali memendam cinta, aku tak boleh membiasakanmu dengan
hadirku.
Karena kita tak boleh bersama, kamu berhak mendapat wanita yang lebih baik, yang
lebih punya harga diri, tak sepertiku. Melulu mengemis padamu, memaksamu mencintaiku seperti
ku mencintaimu. Hikss cintamu tak boleh dipaksakan….
Engkau harus bahagia dengan pilihanmu. Terimakasih cinta…
I Love u from my deepest heart….
Kamis, 19 Juli 2012
Dengarkanlah wahai istriku tercinta
Duhai istriku, wanita yang telah Allah takdirkan
untuk menjadi ibu dari anakku.Sembahlah Allah
semata, jangan pernah engkau menyekutukan Allah
dengan sesuatu apapun yang ada dilangit dan
dibumi.Cintailah Allah melebihi kecintaanmu
kepadaku.Hanya Allah-lah yang berhak untuk kita cintai melebihi apapun.Janganlah kecintaanmu
kepadaku dan anak kita membuat engkau lalai dari
mencintai Allah.Cintailah Allah karena Allah tidak akan
pernah menginggalkanmu.Allah adalah yang Maha
hidup yang akan selalu bersamamu dan tidak pernah
akan meninggalkanmu.
Sementara aku suamimu adalah makhlukNya, yang mana aku pasti akan meninggalkanmu, meninggalkan anak kita untuk kembali kepada Dzat yang Maha Kekal. Cintailah
Allah dengan segenap jiwa dan ragamu, mohonlah kepada Allah supaya kelak Allah berkenan
memberikan RahmatNya untuk mempertemukan dan menyatukan kita didalam SurgaNya. Duhai istriku,bilamana Allah memberi kehormatan untuk memanggilku kembali terlebih dulu maka
janganlah engkau ratapi kepulanganku.
Ketahuilah bahwasannya Allah menjanjikan surga bagi siapa
saja yang iklas dan rela apabila diuji dengan kematian orang-orang yang dicintainya.
Ketahuilah
bahwa aku berdoa kepada Allah untuk menjaga engkau dan anak kita. Allah-lah sebaik-baiknya
penjaga amanah. Allah tidak akan menyia-nyiakan doa hambaNya.
Duhai istriku,berbaktilah kepadaku karena ridho Allah adalah ridhoku sebagai suamimu. Surgamu
adalah ridhoku.jadilah istri yang sholehah karena engkau adalah ibu dari anak kita. Panutan utama
bagi anak kita.
Engkau sebagai wanita telah diberi kerhormatan oleh Allah sebagai tiang (pondasi)
agama. Jika rusak akhlakmu sebagai wanita maka rusak pula akhlak keluarga kita, anak kita, bangsa
kita dan agama kita.Jagalah selalu kehormatanmu.
Duhai istriku,marilah kita hidup zuhud didunia ini. Kita ambil seperlunya saja kebutuhan kita didunia
ini dan ambil sebanyak-banyaknya bekal untuk kehidupan yang kekal di akhirat kelak. Mari kita
belanjakan harta kita dijalan Allah.
Janganlah kita berlebih-lebihan (bermegah-megah) didunia ini.
Sungguh Allah telah memperingatkanbahwa bermegah-megah akan membuat kita lalai.Ketahuilah
istriku, bahwasanya kelak didalam surga Allah akan memerintahkan kepada para Malaikat untuk
mengundang orang-orang yang ketika didunia hidup zuhud untuk menghadiri pernikahan Isa putra Maryam. Tidakkah engkau ingin mendapat kehormatan ini?
Duhai istriku,marilah kita senantiasa berusaha menyisihkan harta kita untuk bersedekah.Jangan
pernah menolak apabila ada orang yang miskin yang meminta sedekah kepadamu, berikanlah walau
hanya seratus rupiah atau bahkan hanya dengan sebentuk senyuman.Ketahuilah istriku,
sesungguhnya orang-orang miskin adalah tamu-tamu Allah kelak didalam surga. Tidakkah kita
merasa terhormat apabila bisa memberikan harta kita kepada tamu-tamu Allah?Sungguh Allah tidak
akan pernah menyianyikan pemberian hambaNya.
Duhai istriku,surga adalah sebaik-baiknya tempat untuk kita kembali.Allah telah menjanjikan berjuta
kenikmatan didalamnya.
Ketahuilah istrikku, bahwasannya kenikmatan-kenikmatan didalam surga
tidak ada nilainya dibandingkan dengan kenikmatan ketika kita bertemu langsung dengan Allah
tanpa hijab.Ketahuilah istriku, bahwasanya kita tidak akan bisa masuk kedalam surga tanpa ijin dan
ridho dari Allah.Bahwa sesungguhnya segala ibadah kita adalah sekedar untuk mendapatkan ijin dan
ridho Allah supaya kita dapat memasuki surgaNya.Maka tujukanlah segala amal ibadah kita kepada Allah, iklaskan semua hanya untuk Allah demi mendapatkan ridhoNya.
Duhai istriku,jadilah engkau pribadi yang pandai bersyukur atas segala pemberian Allah. Karena
sesungguhnya Allah telah mencukupkan segala rizki kepada hambaNya. Dan Allah akan terus
menambahkan kenikmatan dan rizkiNya kepada hamba-hambanya yang pandai
bersyukur.Bersyukurkah engkau dengan mengingat Allah dan mendirikan sholat.
Duhai istriku,bersabarlah engkau ketika ditimpa musibah. Ketahuilah bahwa Allah tidak akan
menimpakan suatu musibah diluar kemampuan kita untuk menanggungnya. Bersabarlah engkau
dengan mengingat Allah, dengan mendirikan sholat.
Mohonlah pertolongan Allah dengan sabar dan
sholat. Duhai istriku,engkau adalah pakaian untukku, engkau adalah penutup segala aibku.Ketahuilah bahwasannya junjungan kita Rasulallah Shallallahu Alaihi wa Sallam telah bersabda bahwa seindah-
indahnya perhiasan didunia ini adalah istri yang sholehah.Maka jadikanlah aku laki-laki yang
berbahagia karena memiliki perhiasan yang terindah didunia.
KETABAHAN SEORANG ISTRI
Ketabahan seorang istri bagaikan sebuah perjalanan panjang yang
tidak mengenal lelah. Seorang ibu memiliki suami dan anak-anak
adalah kebahagiaan yang tidak terkira namun kebahagiaan itu
membutuhkan pengorbanan dirinya untuk selalu menopang rumah
tangganya. Suami yang bukanlah imam yang baik di dalam keluarga.
Tidak pernah sholat lima waktu dan kegemaran minum-minuman keras hampir menjadi kebiasaan. Ditengah kondisi itu tidak membuatnya
menyerah. Semakin membuat dirinya lebih mendekatkan diri kepada
Allah. Anak-anaknya dibimbing dijalan Allah. Sekalipun tidak mudah,
tidak membuatnya menyerah. 'Allah Maha Pengasih, akan membukakan pintu hati suamiku,' Itulah yang selalu terucap di dalam hatinya. Banyak orang-orang
disekitarnya yang menganjurkan untuk meninggalkan saja suami seperti itu, tidak pantas menjadi
kepala rumah tangga apalagi istri sebaik dirinya. Istri yang setia itu memilih tetap tegar dan
bersikukuh untuk menjaga dan merawat suami dan anak-anaknya. Sebagai seorang istri menyadari semakin dalam cintanya pada suami maka semakin perih luka
dihatinya, namun luka itu juga mengajarkan tentang ketulusan dan pengorbanan demi kebahagiaan
orang yang dicintai, karena cinta yang hakiki bukan dilewati dengan pujian, cinta yang hakiki justru
diuji dengan berbagai peristiwa yang menyakitkan yang membuat hatinya terluka. Allah
membentuk dan melatih melalui luka itu, bukan pada seberapa besar luka itu tetapi seberapa besar
cinta yang dimiliki untuk menjalani luka itu. Kalau cintanya kecil, luka kecilpun menjadi beban yang berat. Namun dirinya memiliki kekuatan cinta yang besar, luka sebesar apapun maka dirinya mampu
menanggung luka dan derita yang dialaminya untuk meraih keridhaan Allah. Ditengah luka dan derita yang ditanggungnya, beliau datang & bershodaqoh di Rumah Amalia
dengan harapan shodaqohnya menjadi jalan untuk meraih keridhaan Allah agar berkenan
membukakan pintu hati suaminya. Sampai suatu hari sang suami jatuh sakit dan harus masuk rumah
sakit karena menderita sakit lever yang dideritanya cukup parah harus segera dioperasi, dalam
kondisi yang mencekam itu membukakan hati suaminya, sebuah kesadaran untuk menuju jalan
Allah yang selama ini diabaikannya. Air matanya mengalir mendengar suara suaminya yang terus menerus beristighfar ditengah terbaring lemah pasca operasi. Doa dan perjuangan yang dilakukan
telah membuahkan hasil. Suaminya telah kembali menjadi imam di dalam rumah tangga, membimbing
istri dan anak-anaknya di jalan yang diridhai oleh Allah.Ketabahan seorang istri bagaikan sebuah perjalanan panjang yang
tidak mengenal lelah. Seorang ibu memiliki suami dan anak-anak
adalah kebahagiaan yang tidak terkira namun kebahagiaan itu
membutuhkan pengorbanan dirinya untuk selalu menopang rumah
tangganya. Suami yang bukanlah imam yang baik di dalam keluarga.
Tidak pernah sholat lima waktu dan kegemaran minum-minuman keras hampir menjadi kebiasaan. Ditengah kondisi itu tidak membuatnya
menyerah. Semakin membuat dirinya lebih mendekatkan diri kepada
Allah. Anak-anaknya dibimbing dijalan Allah. Sekalipun tidak mudah,
tidak membuatnya menyerah. 'Allah Maha Pengasih, akan membukakan pintu hati suamiku,' Itulah yang selalu terucap di dalam hatinya. Banyak orang-orang
disekitarnya yang menganjurkan untuk meninggalkan saja suami seperti itu, tidak pantas menjadi
kepala rumah tangga apalagi istri sebaik dirinya. Istri yang setia itu memilih tetap tegar dan
bersikukuh untuk menjaga dan merawat suami dan anak-anaknya. Sebagai seorang istri menyadari semakin dalam cintanya pada suami maka semakin perih luka
dihatinya, namun luka itu juga mengajarkan tentang ketulusan dan pengorbanan demi kebahagiaan
orang yang dicintai, karena cinta yang hakiki bukan dilewati dengan pujian, cinta yang hakiki justru
diuji dengan berbagai peristiwa yang menyakitkan yang membuat hatinya terluka. Allah
membentuk dan melatih melalui luka itu, bukan pada seberapa besar luka itu tetapi seberapa besar
cinta yang dimiliki untuk menjalani luka itu. Kalau cintanya kecil, luka kecilpun menjadi beban yang berat. Namun dirinya memiliki kekuatan cinta yang besar, luka sebesar apapun maka dirinya mampu
menanggung luka dan derita yang dialaminya untuk meraih keridhaan Allah. Ditengah luka dan derita yang ditanggungnya, beliau datang & bershodaqoh di Rumah Amalia
dengan harapan shodaqohnya menjadi jalan untuk meraih keridhaan Allah agar berkenan
membukakan pintu hati suaminya. Sampai suatu hari sang suami jatuh sakit dan harus masuk rumah
sakit karena menderita sakit lever yang dideritanya cukup parah harus segera dioperasi, dalam
kondisi yang mencekam itu membukakan hati suaminya, sebuah kesadaran untuk menuju jalan
Allah yang selama ini diabaikannya. Air matanya mengalir mendengar suara suaminya yang terus menerus beristighfar ditengah terbaring lemah pasca operasi. Doa dan perjuangan yang dilakukan
telah membuahkan hasil. Suaminya telah kembali menjadi imam di dalam rumah tangga, membimbing
istri dan anak-anaknya di jalan yang diridhai oleh Allah.Ketabahan seorang istri bagaikan sebuah perjalanan panjang yang
tidak mengenal lelah. Seorang ibu memiliki suami dan anak-anak
adalah kebahagiaan yang tidak terkira namun kebahagiaan itu
membutuhkan pengorbanan dirinya untuk selalu menopang rumah
tangganya. Suami yang bukanlah imam yang baik di dalam keluarga.
Tidak pernah sholat lima waktu dan kegemaran minum-minuman keras hampir menjadi kebiasaan. Ditengah kondisi itu tidak membuatnya
menyerah. Semakin membuat dirinya lebih mendekatkan diri kepada
Allah. Anak-anaknya dibimbing dijalan Allah. Sekalipun tidak mudah,
tidak membuatnya menyerah. 'Allah Maha Pengasih, akan membukakan pintu hati suamiku,' Itulah yang selalu terucap di dalam hatinya. Banyak orang-orang
disekitarnya yang menganjurkan untuk meninggalkan saja suami seperti itu, tidak pantas menjadi
kepala rumah tangga apalagi istri sebaik dirinya. Istri yang setia itu memilih tetap tegar dan
bersikukuh untuk menjaga dan merawat suami dan anak-anaknya. Sebagai seorang istri menyadari semakin dalam cintanya pada suami maka semakin perih luka
dihatinya, namun luka itu juga mengajarkan tentang ketulusan dan pengorbanan demi kebahagiaan
orang yang dicintai, karena cinta yang hakiki bukan dilewati dengan pujian, cinta yang hakiki justru
diuji dengan berbagai peristiwa yang menyakitkan yang membuat hatinya terluka. Allah
membentuk dan melatih melalui luka itu, bukan pada seberapa besar luka itu tetapi seberapa besar
cinta yang dimiliki untuk menjalani luka itu. Kalau cintanya kecil, luka kecilpun menjadi beban yang berat. Namun dirinya memiliki kekuatan cinta yang besar, luka sebesar apapun maka dirinya mampu
menanggung luka dan derita yang dialaminya untuk meraih keridhaan Allah. Ditengah luka dan derita yang ditanggungnya, beliau datang & bershodaqoh di Rumah Amalia
dengan harapan shodaqohnya menjadi jalan untuk meraih keridhaan Allah agar berkenan
membukakan pintu hati suaminya. Sampai suatu hari sang suami jatuh sakit dan harus masuk rumah
sakit karena menderita sakit lever yang dideritanya cukup parah harus segera dioperasi, dalam
kondisi yang mencekam itu membukakan hati suaminya, sebuah kesadaran untuk menuju jalan
Allah yang selama ini diabaikannya. Air matanya mengalir mendengar suara suaminya yang terus menerus beristighfar ditengah terbaring lemah pasca operasi. Doa dan perjuangan yang dilakukan
telah membuahkan hasil. Suaminya telah kembali menjadi imam di dalam rumah tangga, membimbing
istri dan anak-anaknya di jalan yang diridhai oleh Allah.
Rabu, 18 Juli 2012
KESABARAN YANG BERUJUNG KEBAHAGIAAN
" Malam, pagi, siang sob,,,,,
Kali ini aku mau posting, tentang kesabaran seseorang dalam UJIAN PERCINTAAN. Aku menulis posting ini, karena aku terinspirasi dari kisah sahabatku sendiri. Akupun ingin membuat postingan tentang KESABARAN YANG BERUJUNG KEBAHAGIAAN. langsung saja ke ceritanya yaaa.....
" Sepasang kekasih yang saling mencinta. Wajar bagi sepasang kekasih, untuk selalu ingin bersama di dalam suka' maupun duka. Pada awal mulanya, hubungan mereka baik - baik saja. Hari berganti hari, bulan berganti bulan. Hingga pada suatu hari, di tanyalah tentang hari lahir. Yang namanya orang jawa, atau kejawen, masih dan sangat memperhitungkan masalah peritung, dalam bahasa jawa.
Orang tua pihak perempuan sangat menentang keras, dengan alasan harinya tidak cocok. Sejak saat itulah, mereka berhubungan dengan sembunyi - sembunyi. Mereka berdua menahan rindu untuk bertemu. Mereka hanya bisa berhubungan sebatas lewat ponsel.
Berbagai usaha mereka lakukan, untuk membuat luluh hati orang tua perempuan. Tapi usaha mereka sama sekali tiada hasil. Mereka masih bersikukuh pada pendiriannya.mereka tidak pernah memikirkan tentang rasa cinta sepasang kekasih ini.
Akhirnya bermodalkan KESABARAN DAN KEYAKINAN mereka lalui hari - hari itu dengan senantiasa berharap untuk mendapat restu dari orang tuanya. Mereka lalui hari hari itu selama kurang lebih 2,5 tahun, dengan satu harapan. Hanya keyakinan pasti bersatu, yang membuat mereka dapat melalui hari adhari yang sangat melelahkan.
Sampai pada akhirnya, ALLAH membukakan pintu hati orang tuanya,dan merestui hubungan mereka.sepasang kekasih ini bagaikan mentari yang terbit di pagi hari.mereka bahagia, dan sangat bahagia.semoga hubungan mereka dapat abadi sampai ajal menjemput.
Kisah ini adalah kisah nyata yang di alami seseorang. Memang sengaja aku publikasikan, agar kita semua senantiasa bersabar dalam menjalani cobaan dan ujian kehidupan.dan yakinlah, di balik itu semua ada hikmahnya. Karena ALLAH SENANTIASA MENYERTAI HAMBANYA YANG SABAR. Sekian dulu postingan tentang KESABARAN YANG BERUJUNG KEBAHAGIAAN ini. Semoa kita dapat mengambil hikmah dari kisah ini.
--/--
Jangan lupa tinggalkan komentar......
Minggu, 15 Juli 2012
Pandangan " CINTA DAN RINDU DALAM ISLAM "
TENTANG HATI
Banyak orang bercakap tentang permasalahan cinta tapi tidak sesuai dengan yang sebenarnya. Atau tidak menjelaskan batasan-batasan dan maknanya secara syar’i. Dan seakan-akan yang membahas masalah ini mempunyai pemahaman yang salah bahawa ianya berkaitan dengan akhlaq yang rendah dan perzinaan, satu perkataan yang keji. Dan dikaitkan pula dengan zina hati.Hal ini adalah salah.
Cinta dan rindu adalah sesuatu yang berkaitan dengan manusia yang memotivasi mereka untuk menjaga dan mendorong kehormatan dan kemuliaannya. Aku memandang pembicaraan ini yang terpenting adalah batasannya, penyimpangannya, kebaikannya dan keburukannya. Cinta dan rindu adalah dua kalimat yang ada dalam hati setiap manusia, dan mereka memberi makna tentang kedua-dua hal ini sesuai dengan apa yang mereka rasai.
CINTA (AL-HUBB)
Cinta, iaitu Al-Widaad yakni kecenderungan hati pada yang dicintai. Itu termasuklah amalan hati, bukan amalan anggota badan atau zahir. Pernikahan contohnya, tidak akan bahagia dan berfaedah kecuali jika adanya cinta dan kasih sayang yang lahir dalam hati-hati pasangan suami isteri. Dan kunci kepada tumbuhnya kecintaan adalah melalui pandangan. Oleh disebabkan itulah, Rasulullah SAW menganjurkan pada orang yang meminanguntuk melihat pada yang dipinang agar sampai pada kata sepakat dan cinta.
Sungguh telah diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Nasa’i dari Mughirah bin Su’bah r.a berkata: “Aku telah meminang seorang wanita.” Lalu Rasulullah SAW bertanya kepadaku: “Apakah kamu telah melihatnya ?” Akuberkata: “Belum.” Maka beliau bersabda: “Maka lihatlah dia, kerana sesungguhnya hal itu pada akhirnya akan lebih menambah kecocokan dan kasih sayang antara kalian berdua.”
Kebanyakan orang, lebih-lebih pemuda dan pemudi, mereka takut untuk menghadapi cinta kerana tanggapan bahawa cinta yang tumbuh di dalam hati itu adalah dosa dan mereka mengira diri mereka sedang bermaksiat, berzina hati, bahkan salah seorang di antara mereka memandang, bila hatinya condong pada seseorang bererti dia telah berbuat dosa.
Kenyataannya, bahwa di sini banyak sekali kerancuan-kerancuan dalam pemahaman mereka tentang cinta dan apa-apa yang tumbuh dari cinta itu, di mana mereka beranggapan bahawa cinta itu suatu maksiat, kerana sesungguhnya dia memahami cinta itu dari apa-apa yang dilihatnya dari lelaki-lelaki rosak dan perempuan-perempuan rosak di kalangan mereka, yang mana mereka-meraka itu menegakkan hubungan yang tidak disyariatkan oleh Allah SWT. Mereka saling duduk, bermalam, bergurau mesra, saling menari, dan minum-minum, bahkan sampai mereka berzina di bawah semboyan cinta. Banyak orang mengira bahawa cinta tidak ada lain kecuali yang demikian itu. Padahal sebenarnya tidak begitu, justeru sebaliknya.
Sesungguhnya kecenderungan seorang lelaki pada wanita dan kecenderungan wanita pada lelaki itu merupakan syahwat daripada syahwat-syahwat yang telah Allah SWT hiaskan pada manusia dalam masalah cinta. Ertinya Allah SWT menjadikan di dalam syahwat apa-apa yang menyebabkan hati lelaki itucenderung pada wanita, sebagaimana firman Allah SWT:
“ Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, iaitu: wanita-wanita, anak-anak…” – Aali-’Imran: 14.
Allah SWT-lah yang menghiasi bagi manusia cinta pada syahwat ini, maka manusia mencintainya dengan cinta yang besar, dan sungguh telah tersebut dalam hadis bahawa Nabi SAW bersabda:
“ Diberi rasa cinta padaku dari dunia kalian: wanita dan wangi-wangian dandijadikan penyejuk mataku dalam solat.” – HR Ahmad, Nasa’i, Hakim dan Baihaqi .
Andaikan tidak ada rasa cinta lelaki pada wanita atau sebaliknya, maka tidakadalah pernikahan, tidak adalah keturunan dan tidak adalah keluarga.
Namun begitu, Allah SWT tidaklah menjadikan lelaki cinta pada wanita atau sebaliknya supaya menumbuhkan di antara keduanya hubungan yang diharamkan, tetapi untuk menegakkan hukum-hukum yang disyari’atkan iaitu pernikahan seperti dalam hadis Ibnu Majah, dari Abdullah bin Abbas r.a berkata: telah bersabda Rasulullah SAW: “ Tidak terlihat dua orang yang saling mencintai, seperti pernikahan.”
Dan agar orang-orang Islam menjauhi jalan-jalan yang rosak atau keji, maka Allah SWT telah menyuruh yang pertama sekali agar menundukkan pandangan, kerana ‘pandangan’ itu kunci kepada hati, dan Allah SWT telah haramkan semua sebab-sebab yang membawa pada fitnah, dan kekejian, seperti berduaan dengan orang yang bukan mahram nya, bersalaman, berciuman antara lelaki dan wanita, kerana perkara-perkara ini dapat menyebabkan condongnya hati. Maka bila hati telah condong, dia akan sulit sekali menahan jiwa setelah itu, kecuali yang dirahmati Allah SWT .
Sesungguhnya Allah SWT tidak akan menyeksa manusia dalam kecenderunganhatinya. Akan tetapi manusia akan diseksa dengan sebab jika kecenderungan itu diikuti dengan amalan-amalan yang diharamkan. Contohnya: apabila lelaki dan wanita saling memandang tanpa batasan atau berduaan-duaan, lalu cenderunglah hati kedua-duanya, sesungguhnya kecenderungan hati ini tidak akan menyebabkan kedua-duanya diseksanya, kerana hal itu berkaitan dengan hati, sedang manusia tidak bisa menguasai hatinya, akan tetapi, kedua-duanya diazab kerana apa yang mereka lakukan, iaitu memandang tanpa batasan dan berdua-duaan. Dan kedua-duanya akan dimintai pertanggungjawaban, dan akan diseksa juga dari setiap perkara haram yang mereka perbuat setelah itu seperti berciuman, bermesraan dan berzina.
Adapun cinta yang tulus ikhlas dan murni, yang dijaga kehormatannya, maka tidak ada dosa padanya, bahkan telah disebutkan oleh sebahagian ulama seperti Imam Suyuthi, bahawa orang yang mencintai seseorang, lalu menjagakehormatan dirinya dan dia menyembunyikan cintanya maka dia diberi pahala, sebagaimana akan dijelaskan dalam bab ‘Rindu’ di bawah.
Menjaga kehormatan diri itu sungguh sangat sukar. Yang paling selamat adalah menjauhi semua sebab yang menjerumuskan hati dalam persekutuan cinta.
Daripada kedua-dua golongan ini (yang mencintai serta menjaga kehormatandan yang mengelak daripada cinta), sungguh sangat sedikit mereka yang selamat.
RINDU ( AL-’ISYQ )
Rindu itu ialah cinta yang berlebihan. Ada rindu yang disertai dengan menjaga diri dan ada juga yang diikuti dengan kehinaan. Makarindu tersebut bukanlah hal yang tercela dan keji secara mutlak. Boleh jadi, orang yang rindu itu, rindunya disertai dengan menjaga diri dan kesucian, dan kadang-kadang ada rindu yang disertai kerendahan dan kehinaan.
Sebagaimana telah disebutkan tentang cinta, maka rindu juga seperti itu, termasuk amalan hati, yang manusia tidak mampu menguasainya. Tapi manusia akan dihisab atas sebab-sebab yang diharamkan dan atas hasil-hasilnya yang haram.
Adapun rindu yang disertai dengan menjaga diri padanya dan menyembunyikannya daripada orang-orang, maka padanya pahala, bahkan Ath-Thohawi menukil dalam kitab Haasyi’ah Marakil Falah dari Imam Suyuthi yang mengatakan bahwa termasuk dari golongan syuhada di akhirat ialah orang-orang yang mati dalam kerinduan dengan tetap menjaga kehormatan diri dan disembunyikan daripada orang ramai meskipun kerinduan itu timbul daripada perkara yang haram.
Makna ucapan Suyuthi adalah orang-orang yang memendam kerinduan baik lelaki mahupun perempuan, dengan tetap menjaga kehormatan dan menyembunyikan kerinduannya sebab dia tidak mampu untuk mendapatkan apa yang dirindukannya dan bersabar atasnya sampai mati kerana kerinduan tersebut, maka dia mendapatkan pahala syahid di akhirat. Hal ini tidak aneh jika fahami kesabaran orang ini dalam kerinduan bukan dalam kefajiran yangmengikuti syahwat dan dia bukan orang yang rendah yang melecehkan kehormatan manusia bahkan dia adalah seorang yang sabar, menjaga diri meskipun dalam hatinya ada kekuatan dan ada keterkaitan dengan yang dirindui, dia tahan kekerasan jiwanya, dia ikat anggota badannya sebab ini dibawah kekuasaannya. Adapun tentang hatinya dia tidak bisa menguasai, maka dia bersabar atasnya dengan sikap afaf (menjaga diri) dan menyembunyikan kerinduannya sehingga dengan itu dia mendapat pahala.
Wallahu a’lam.
Banyak orang bercakap tentang permasalahan cinta tapi tidak sesuai dengan yang sebenarnya. Atau tidak menjelaskan batasan-batasan dan maknanya secara syar’i. Dan seakan-akan yang membahas masalah ini mempunyai pemahaman yang salah bahawa ianya berkaitan dengan akhlaq yang rendah dan perzinaan, satu perkataan yang keji. Dan dikaitkan pula dengan zina hati.Hal ini adalah salah.
Cinta dan rindu adalah sesuatu yang berkaitan dengan manusia yang memotivasi mereka untuk menjaga dan mendorong kehormatan dan kemuliaannya. Aku memandang pembicaraan ini yang terpenting adalah batasannya, penyimpangannya, kebaikannya dan keburukannya. Cinta dan rindu adalah dua kalimat yang ada dalam hati setiap manusia, dan mereka memberi makna tentang kedua-dua hal ini sesuai dengan apa yang mereka rasai.
CINTA (AL-HUBB)
Cinta, iaitu Al-Widaad yakni kecenderungan hati pada yang dicintai. Itu termasuklah amalan hati, bukan amalan anggota badan atau zahir. Pernikahan contohnya, tidak akan bahagia dan berfaedah kecuali jika adanya cinta dan kasih sayang yang lahir dalam hati-hati pasangan suami isteri. Dan kunci kepada tumbuhnya kecintaan adalah melalui pandangan. Oleh disebabkan itulah, Rasulullah SAW menganjurkan pada orang yang meminanguntuk melihat pada yang dipinang agar sampai pada kata sepakat dan cinta.
Sungguh telah diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Nasa’i dari Mughirah bin Su’bah r.a berkata: “Aku telah meminang seorang wanita.” Lalu Rasulullah SAW bertanya kepadaku: “Apakah kamu telah melihatnya ?” Akuberkata: “Belum.” Maka beliau bersabda: “Maka lihatlah dia, kerana sesungguhnya hal itu pada akhirnya akan lebih menambah kecocokan dan kasih sayang antara kalian berdua.”
Kebanyakan orang, lebih-lebih pemuda dan pemudi, mereka takut untuk menghadapi cinta kerana tanggapan bahawa cinta yang tumbuh di dalam hati itu adalah dosa dan mereka mengira diri mereka sedang bermaksiat, berzina hati, bahkan salah seorang di antara mereka memandang, bila hatinya condong pada seseorang bererti dia telah berbuat dosa.
Kenyataannya, bahwa di sini banyak sekali kerancuan-kerancuan dalam pemahaman mereka tentang cinta dan apa-apa yang tumbuh dari cinta itu, di mana mereka beranggapan bahawa cinta itu suatu maksiat, kerana sesungguhnya dia memahami cinta itu dari apa-apa yang dilihatnya dari lelaki-lelaki rosak dan perempuan-perempuan rosak di kalangan mereka, yang mana mereka-meraka itu menegakkan hubungan yang tidak disyariatkan oleh Allah SWT. Mereka saling duduk, bermalam, bergurau mesra, saling menari, dan minum-minum, bahkan sampai mereka berzina di bawah semboyan cinta. Banyak orang mengira bahawa cinta tidak ada lain kecuali yang demikian itu. Padahal sebenarnya tidak begitu, justeru sebaliknya.
Sesungguhnya kecenderungan seorang lelaki pada wanita dan kecenderungan wanita pada lelaki itu merupakan syahwat daripada syahwat-syahwat yang telah Allah SWT hiaskan pada manusia dalam masalah cinta. Ertinya Allah SWT menjadikan di dalam syahwat apa-apa yang menyebabkan hati lelaki itucenderung pada wanita, sebagaimana firman Allah SWT:
“ Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, iaitu: wanita-wanita, anak-anak…” – Aali-’Imran: 14.
Allah SWT-lah yang menghiasi bagi manusia cinta pada syahwat ini, maka manusia mencintainya dengan cinta yang besar, dan sungguh telah tersebut dalam hadis bahawa Nabi SAW bersabda:
“ Diberi rasa cinta padaku dari dunia kalian: wanita dan wangi-wangian dandijadikan penyejuk mataku dalam solat.” – HR Ahmad, Nasa’i, Hakim dan Baihaqi .
Andaikan tidak ada rasa cinta lelaki pada wanita atau sebaliknya, maka tidakadalah pernikahan, tidak adalah keturunan dan tidak adalah keluarga.
Namun begitu, Allah SWT tidaklah menjadikan lelaki cinta pada wanita atau sebaliknya supaya menumbuhkan di antara keduanya hubungan yang diharamkan, tetapi untuk menegakkan hukum-hukum yang disyari’atkan iaitu pernikahan seperti dalam hadis Ibnu Majah, dari Abdullah bin Abbas r.a berkata: telah bersabda Rasulullah SAW: “ Tidak terlihat dua orang yang saling mencintai, seperti pernikahan.”
Dan agar orang-orang Islam menjauhi jalan-jalan yang rosak atau keji, maka Allah SWT telah menyuruh yang pertama sekali agar menundukkan pandangan, kerana ‘pandangan’ itu kunci kepada hati, dan Allah SWT telah haramkan semua sebab-sebab yang membawa pada fitnah, dan kekejian, seperti berduaan dengan orang yang bukan mahram nya, bersalaman, berciuman antara lelaki dan wanita, kerana perkara-perkara ini dapat menyebabkan condongnya hati. Maka bila hati telah condong, dia akan sulit sekali menahan jiwa setelah itu, kecuali yang dirahmati Allah SWT .
Sesungguhnya Allah SWT tidak akan menyeksa manusia dalam kecenderunganhatinya. Akan tetapi manusia akan diseksa dengan sebab jika kecenderungan itu diikuti dengan amalan-amalan yang diharamkan. Contohnya: apabila lelaki dan wanita saling memandang tanpa batasan atau berduaan-duaan, lalu cenderunglah hati kedua-duanya, sesungguhnya kecenderungan hati ini tidak akan menyebabkan kedua-duanya diseksanya, kerana hal itu berkaitan dengan hati, sedang manusia tidak bisa menguasai hatinya, akan tetapi, kedua-duanya diazab kerana apa yang mereka lakukan, iaitu memandang tanpa batasan dan berdua-duaan. Dan kedua-duanya akan dimintai pertanggungjawaban, dan akan diseksa juga dari setiap perkara haram yang mereka perbuat setelah itu seperti berciuman, bermesraan dan berzina.
Adapun cinta yang tulus ikhlas dan murni, yang dijaga kehormatannya, maka tidak ada dosa padanya, bahkan telah disebutkan oleh sebahagian ulama seperti Imam Suyuthi, bahawa orang yang mencintai seseorang, lalu menjagakehormatan dirinya dan dia menyembunyikan cintanya maka dia diberi pahala, sebagaimana akan dijelaskan dalam bab ‘Rindu’ di bawah.
Menjaga kehormatan diri itu sungguh sangat sukar. Yang paling selamat adalah menjauhi semua sebab yang menjerumuskan hati dalam persekutuan cinta.
Daripada kedua-dua golongan ini (yang mencintai serta menjaga kehormatandan yang mengelak daripada cinta), sungguh sangat sedikit mereka yang selamat.
RINDU ( AL-’ISYQ )
Rindu itu ialah cinta yang berlebihan. Ada rindu yang disertai dengan menjaga diri dan ada juga yang diikuti dengan kehinaan. Makarindu tersebut bukanlah hal yang tercela dan keji secara mutlak. Boleh jadi, orang yang rindu itu, rindunya disertai dengan menjaga diri dan kesucian, dan kadang-kadang ada rindu yang disertai kerendahan dan kehinaan.
Sebagaimana telah disebutkan tentang cinta, maka rindu juga seperti itu, termasuk amalan hati, yang manusia tidak mampu menguasainya. Tapi manusia akan dihisab atas sebab-sebab yang diharamkan dan atas hasil-hasilnya yang haram.
Adapun rindu yang disertai dengan menjaga diri padanya dan menyembunyikannya daripada orang-orang, maka padanya pahala, bahkan Ath-Thohawi menukil dalam kitab Haasyi’ah Marakil Falah dari Imam Suyuthi yang mengatakan bahwa termasuk dari golongan syuhada di akhirat ialah orang-orang yang mati dalam kerinduan dengan tetap menjaga kehormatan diri dan disembunyikan daripada orang ramai meskipun kerinduan itu timbul daripada perkara yang haram.
Makna ucapan Suyuthi adalah orang-orang yang memendam kerinduan baik lelaki mahupun perempuan, dengan tetap menjaga kehormatan dan menyembunyikan kerinduannya sebab dia tidak mampu untuk mendapatkan apa yang dirindukannya dan bersabar atasnya sampai mati kerana kerinduan tersebut, maka dia mendapatkan pahala syahid di akhirat. Hal ini tidak aneh jika fahami kesabaran orang ini dalam kerinduan bukan dalam kefajiran yangmengikuti syahwat dan dia bukan orang yang rendah yang melecehkan kehormatan manusia bahkan dia adalah seorang yang sabar, menjaga diri meskipun dalam hatinya ada kekuatan dan ada keterkaitan dengan yang dirindui, dia tahan kekerasan jiwanya, dia ikat anggota badannya sebab ini dibawah kekuasaannya. Adapun tentang hatinya dia tidak bisa menguasai, maka dia bersabar atasnya dengan sikap afaf (menjaga diri) dan menyembunyikan kerinduannya sehingga dengan itu dia mendapat pahala.
Wallahu a’lam.
CINTAILAH ♥ AKU ♥ SEADANYA
Suami saya adalah seorang insinyur, saya mencintai sifatnya yang alami dan Saya menyukai perasaan hangat yang muncul dihati saya ketika saya bersandar di bahunya yang bidang.
Tiga tahun dalam masa perkenalan, dan dua tahun dalam masa pernikahan,saya harus akui, bahwa saya mulai merasa lelah, alasan-alasan saya mencintainya dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan. Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-benar sensitif sertaberperasaan halus. Saya merindukan saat-saat romantis seperti seoranganak yang menginginkan permen. Tetapi semua itu tidak pernah saya dapatkan.
Suami saya jauh berbeda dari yang saya harapkan. Rasa sensitif-nya kurang. Dan ketidakmampuannya dalam menciptakan suasana yang romantis dalam pernikahan kami telah mementahkan semua harapan saya akan cinta yang ideal.
Suatu hari, saya beranikan diri untuk mengatakan keputusan saya kepadanya,bahwa saya menginginkan perceraian.
“Mengapa?”, dia bertanya dengan terkejut. “Saya lelah, kamu tidak pernah bisa memberikan cinta yang saya inginkan”. Dia terdiam dan termenung sepanjang malam di depan komputernya, tampak seolah-olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidak.
Kekecewaan saya semakin bertambah, seorang pria yang bahkan tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang bisa saya harapkan darinya? Dan akhirnya dia bertanya, “Apa yang dapat saya lakukan untuk merubah pikiranmu?”.
Saya menatap matanya dalam-dalam dan menjawab dengan pelan, “Saya punya pertanyaan, jika kau dapat menemukan jawabannya di dalam hati saya, saya akan merubah pikiran saya: Seandainya, saya menyukai setangkai bunga indah yang ada di tebing gunung dan kita berdua tahu jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan mati.
Apakah kamu akan melakukannya untuk saya?” Dia termenung dan akhirnyaberkata, “Saya akan memberikan jawabannya besok.”. Hati saya langsung gundah mendengar responnya.
Keesokan paginya, dia tidak ada di rumah, dan saya menemukan selembar kertas dengan oret-oretan tangannya dibawah sebuah gelas yang berisi susu hangat yang bertuliskan … “Sayang, saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi ijinkan saya untuk menjelaskan alasannya.” Kalimat pertama ini menghancurkan hati saya. Saya melanjutkan untuk membacanya.
“Kamu bisa mengetik di komputer dan selalu mengacaukan program di PC-nya dan akhirnya menangis di depan monitor, saya harus memberikan jari-2 saya supaya bisa membantumu dan memperbaiki programnya. Kamu selalu lupa membawa kunci rumah ketika kamu keluar rumah, dan saya harus memberikan kaki saya supaya bisa mendobrak pintu, dan membukakanpintu untukmu ketika pulang. Kamu suka jalan-jalan ke luar kota tetapi selalunyasar di tempat-tempat baru yang kamu kunjungi, saya harus menunggu di rumah agar bisa memberikan mata saya untuk mengarahkanmu. Kamu selalupegal-pegal pada waktu “teman baikmu” datang setiap bulannya, dan saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kakimu yang pegal. Kamu senang diam di rumah, dan saya selalu kuatir kamu akan menjadi “aneh”. Dan harus membelikan sesuatu yang dapat menghiburmu di rumah atau meminjamkan lidahku untuk menceritakan hal-hal lucu yang aku alami. Kamu selalu menatap komputermu, membaca buku dan itu tidak baik untuk kesehatan matamu, saya harus menjaga mata saya agar ketika kita tua nanti, saya masih dapat menolong mengguntingkan kukumu dan mencabuti ubanmu. Tanganku akan memegang tanganmu, membimbingmu menelusuri pantai, menikmati matahari pagi dan pasir yang indah. Menceritakan warna-warna bunga yang bersinar dan indah seperti cantiknya wajahmu.
“Tetapi sayangku, saya tidak akan mengambil bunga itu untuk mati. Karena,saya tidak sanggup melihat air matamu mengalir menangisi kematianku. Sayangku, saya tahu, ada banyak orang yang bisa mencintaimu lebih dari saya mencintaimu. Untuk itu sayang, jika semua yang telah diberikan tanganku, kakiku, mataku, tidak cukup bagimu. Aku tidak bisa menahan dirimu mencari tangan, kaki, dan mata lain yang dapat membahagiakanmu.”
Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur,tetapi saya tetap berusaha untuk membacanya.
“Dan sekarang, sayangku, kamu telah selasai membaca jawaban saya. Jika kamu puas dengan semua jawaban ini, dan tetap menginginkanku untuk tinggal di rumah ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang sedang berdiri disana menunggu jawabanmu. Jika kamu tidak puas, sayangku, biarkan aku masuk untuk membereskan barang-barangku, dan aku tidak akanmempersulit hidupmu. Percayalah, bahagiaku bila kau bahagia.”
Saya segera berlari membuka pintu dan melihatnya berdiri di depan pintu dengan wajah penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti kesukaanku.
Oh, kini saya tahu, tidak ada orang yang pernah mencintai saya lebih dari dia mencintaiku.
Itulah cinta, di saat kita merasa cinta itu telah berangsur-angsur hilang dari hati kita karena kita merasa dia tidak dapat memberikan cinta dalam wujud yang kita inginkan, maka cinta itu sesungguhnya telah hadir dalam wujud lain yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.
Seringkali yang kita butuhkan adalah memahami wujud cinta dari pasangan kita, dan bukan mengharapkan wujud tertentu.
Sabtu, 14 Juli 2012
" ReNDAH HATI /- TINGGI BERKAT "
Sifat manusia pada hakekatnya suka diperhatikan dan didengarkan serta dimengerti.. Dan mereka akan menjadi lebih bahagia lagi apabila kita bisa menuruti segala sesuatu yang menjadi keinginan mereka... Dan manusia juga pada hakekatnya tidak suka dengan orang yang SOMBONG atau TINGGI HATI ... Bahkan, orang yang SOMBONG pun tidak akan senang melihat orang SOMBONG yang lain.... Sehingga, kedua logika ini juga yang menjadikan dan membuktikan, orang yang RENDAH HATI , akan mendapatkansimpatik dan disenangi oleh orang2 di sekitarnya... Bila sudahdisenangi oleh orang2 di sekitarnya, maka, orang yang RENDAH HATI tersebut akan mendapatkan manfaat demi manfaat dari orang2 tersebut... Tidak dapat dipungkiri, kehidupan manusia terbentuk dari simbiosis hubungan sebab-akibat... Dan tidak dipungkiri, hubungan yang tetap AWET adalah hubungan yang di dalamnya terdapat hukum SALING menguntungkan... Seperti yang pernah PJ bahas di artikel yang lalu "Pencerahan Hari Ini tgl 20 September 2011".... Sehingga, hubungan itu akan tetap AWET apabila masih adanya manfaat yang bisa diperoleh dari orang lain tersebut.... Tidak munafik, manusia memang makhluk egois yang ingin supaya dirinya bisa dipuaskan.... Tapi, hanya manusia yang mengerti betapa pentingnya balas budi, yang bisa kembali memuaskan orang yang telah membuatnya puas, sehingga bisa menjaga hubungan mereka tetap AWET ... Kuncinya adalah SALING ... Bila kita RENDAH HATI kepada orang lain, maka kita akandisenangi dan bisa memperoleh manfaat dari orang2 tersebut, sehingga akan membantu kita di dalam menjalani hidup kita, sehingga mendatangkan banyak BERKAT di dalamkehidupan kita.... Dan jangan lupa untuk membalas kebaikan mereka, dengan membantu kembali mereka di saat mereka memerlukan bantuan, sehingga terciptalah hubungan simbiosis mutualisme agar hubungan itu tetap AWET ... RENDAH HATI menjadi begitu penting di dalam menjalani kehidupan kita, karena sifat tersebut merupakan salah satu KARAKTER yang perlu kita bina sehingga memiliki kehidupan yang lebih baik.... Lihat kembali perinciannya dan ulasannya di artikel sebelumnya "Motivasi Hari Ini tgl 20 September 2011" yang mengulas betapa pentingnya menjadi yang terbaik dalam segi FISIK , KARAKTERISTIK dan PENGETAHUAN ...
Jumat, 13 Juli 2012
PANGGILAN KE BAYTULLAH
Panggilan Baitullah mengisahkan Abdullah bin Mubarak adalah seorang hartawan yang suka menunjukkan kemewahan kepada orang ramai. Setiap tahun dia menunaikan haji. Abdullah bin Mubarak memang berkemampuan untuk hidup sebegitu. Bagaimanapun, semakin hampir hari dia hendak berangkat ke Mekah, Abdullah berasa keadaan tidak seperti biasa. Atas nasihat isterinya, Sarimah, Abdullah menunaikan solat taubat dan ketika khusyuk berzikir, Abdullah telah tertidur. Abdullah telah bermimpi dia terlihat cahaya turun dari langit dan ada dua orang yang tidak dapat dilihat wajahnya sedang berbual tentang haji. Dalam mimpi itu dinyatakan untuk tahun itu hanya ada seorang tukang sepatu dari Pekan Alor Gajah bernama Muhammad Haq bin Idris yang tidak dapat berhaji tetapi diterima hajinya. Abdullah bagaikan terpanggil untuk mencari siapa dia Muhammad Haq yang dimaksudkan. Abdullah menjadi tidak keruan dan akhirnya, berbekalkan gerak hatinya, Abdullah berangkat ke Kampung Gajah untuk mencari lelaki itu.
Senin, 09 Juli 2012
YAA RABBIII....
Hamba ini begitu rindu pada-Mu...
Rindu akan kasih sayang-Mu...
Rindu akan dekapan dan belaian-Mu yang begitu lembut...
Rindu akan ridho-Mu...
Engkau yang maha bijaksana...
Engkau yang maha pengasih dan penyanyang..
Engkau yang maha pemurah....
Engkau yang maha penerima taubat...
Membuatku uuntuk enggan jauh dari-Mu...
Dan enggan tuk pergi dari-Mu...
"Yaa Robbi..
Segalanya ku persembahkan jiwa dan raga ini...
Seluruh hidup dan matiku ini.
Hanya kepada-Mu seorang... Akan ku abdikan hamba ini...
Untuk selalu menyembah-Mu.....
Untuk selalu taat pada-Mu...
Dan menjauhi segala larangan-Mu...
"Ya Robbi..
Ku akan selalu mencoba untuk dekat dengan-Mu...
Ku akan tempuh jalan ridho-Mu..
Meski begitu banyak halangan dan rintangan yang menghadang...
"Ya Robbi...
Kaulah pengobat lukaku...
Pengobat sakit di hatiku...
Dan pencerah kehidupanku..
Kan ku selalu ku jaga diri ini...
Agar selalu menggapai ridho-Mu... Ampunan-Mu...
Dan juga kenikmatan-Mu...
Yaitu kenikmatan syurga abadi....
Jumat, 29 Juni 2012
PLAJAN DESA WISATA
" PLAJAN DESA WISATA "
" Begitulah orang menyebutnya. Suatu desa yang masih masuk wilayah kec PAKIS AJI kab JEPARA propinsi JAWA TENGAH itu, sekarang maju derastis. Kemajuannya meliputi pembangunan, tempat wisata, dan rehabilitas alam.
Untuk dari segi pembangunan itu meliputi pembangunan jalan, fasilitas umum, dan masih banyak yang lainnya. Memang semenjak di pimpin oleh Bpk MARWOTO selaku petinggi desa PLAJAN itu, desaku kini maju sangat pesat.
Saat ini desa PLAJAN lebih terkenal dengan sebutan PLAJAN DESA WISATA dan MUSIUM GONG PERDAMAIAN DUNIA. Untuk nama wisatanya yaitu, GOA SAKTI, AKAR SERIBU, dll. Untuk MUSIUM GONG PERDAMAIAN DUNIA, bisa anda kunjungi di dukoh MBOTO.
Untuk wisata alamnya,anda bisa ke PLAJAN bagian timur. Lebih tepatnya, di BUMI ARAFAH / dkh NJOWAN. Alamnya masih asli dan alami, dan belum terjamah tangan tangan perusak alam. Pantas saja, kalao desa PLAJAN mampu menjadi juara satu tingkat PROPINSI dalam kategori PENGHIJAUAN.
Bagi anda yang sudah bosan dengan wisata PANTAI, anda bisa mncoba suasana baru, dengan wisata ALAM desa PLAJAN. Anda bisa kesana sama teman, keluarga ataupun sama pacar. Di jamin, anda tidak akan kecewa.
"Demikian postingan kali ini yang lebih menyorot potensi WISATA DESA PLAJAN. Ini hannya sedikit rincian dari desa kami"
" Begitulah orang menyebutnya. Suatu desa yang masih masuk wilayah kec PAKIS AJI kab JEPARA propinsi JAWA TENGAH itu, sekarang maju derastis. Kemajuannya meliputi pembangunan, tempat wisata, dan rehabilitas alam.
Untuk dari segi pembangunan itu meliputi pembangunan jalan, fasilitas umum, dan masih banyak yang lainnya. Memang semenjak di pimpin oleh Bpk MARWOTO selaku petinggi desa PLAJAN itu, desaku kini maju sangat pesat.
Saat ini desa PLAJAN lebih terkenal dengan sebutan PLAJAN DESA WISATA dan MUSIUM GONG PERDAMAIAN DUNIA. Untuk nama wisatanya yaitu, GOA SAKTI, AKAR SERIBU, dll. Untuk MUSIUM GONG PERDAMAIAN DUNIA, bisa anda kunjungi di dukoh MBOTO.
Untuk wisata alamnya,anda bisa ke PLAJAN bagian timur. Lebih tepatnya, di BUMI ARAFAH / dkh NJOWAN. Alamnya masih asli dan alami, dan belum terjamah tangan tangan perusak alam. Pantas saja, kalao desa PLAJAN mampu menjadi juara satu tingkat PROPINSI dalam kategori PENGHIJAUAN.
Bagi anda yang sudah bosan dengan wisata PANTAI, anda bisa mncoba suasana baru, dengan wisata ALAM desa PLAJAN. Anda bisa kesana sama teman, keluarga ataupun sama pacar. Di jamin, anda tidak akan kecewa.
"Demikian postingan kali ini yang lebih menyorot potensi WISATA DESA PLAJAN. Ini hannya sedikit rincian dari desa kami"
Desaku PLAJAN DESA WISATA
"Krajinan ukir itu,tlah ada sejak zaman PEMERINTAHAN RATU KALINYAMAT. Pada zaman Pemeritahan RATU KALINYAMAT,kerajinan seni ukir tidak terlalu di minati. Lambat laun dan seiring perkembangan zaman,kerajinan ukir JEPARA, banyak sekali di minati, baik warga INDONESIA, maupun warga asing.
"Selain UKIRAN, banyak juga tempat wisata yang banyak di kunjungi warga LOKAL, maupun warga ASING. Di antaranya adalah,pantai KARTINI,PUNGKROK,BANDENGAN,MBONDO, dan masih banyak lagi.
"Untuk alam pegunungan,anda bisa berkunjung ke JEPARA bagian timur. Lebih tepatnya,di desa PLAJAN kec PAKIS AJI. Di sana banyak sekali tempat wisata alam, sehingga di juluki PLAJAN KOTA WISATA. Adapun nama tempatnya adalah, GUA SAKTI, AKAR SERIBU, dan masih banyak lagi.
"Untuk pemandangan alamya, anda bisa datang ke dukoh NJOWAN, tepatnya PLAJAN bagian timur,atau sering di sebut BUMI ARAFAH. Nama BUMI ARAFAH itu ada sejak tahun 2001 silam, semenjak kedatangan K.H. RHOMA IRAMA untk berdakwah. Disana alamnya masih asli dan alami.sehingga tidak sedikit pengunjung yang datang untuk melepas beban fikiran, atau sekedar melepas jenuh.
"Jika sahabat ada yang berkenan, sahabat bisa berkunjung ke desa kebangga'an kami ini, baik sama keluarga,ataupun sama pacar. Pokoknya di jamin tidak akan kecewa.
Rabu, 27 Juni 2012
Cahaya iman rasulullah
kelamnya. Abu Bakar yang lembut, selalu meneteskan air mata setiap kali
menjadi imam shalat, menjadi sangat keras dan tegar melebihi ketegasan Umar bin Khathab ketika memberantas kaum murtaddin (keluar dari Islam dan menolak syariat zakat) saat ia menjadi khalifah. Umar adalah pemimpin
besar dan terhormat, yang rela membawa gandum dipundaknya langsung
ke rumah seorang perempuan miskin di kegelapan malam. Siapa pemimpin
kita di dunia bisa seperti ini? Sedang seorang pemuda Ali bin Abi Thalib bersedia memakai selimut Rasulullah Shalallaahu 'Alaihi Wasallam (ﻭ ﻪﻴﻠﻋ ﻪﻠﻟﺍ ﻰﻠﺻ ﻢﻠﺳ) dan tidur menggantikan posisi beliau ketika kaum kuffar sedang
berencana melakukan makar atasnya. Di mana kita bisa mencari para
pemuda-pemuda Muslim yang cinta bersyiar diri dan lingkungannya dalam
cahaya kemuliaan Islam di saat mereka selalu ingin kesenangan dan hura-
hura? Utsman bin Affan dengan senang hati membeli sumur "Raumah" milik Yahudi dengan harga dua kali lipat untuk mengatasi krisis air yang menimpa kaum
Muslimin Madinah. Ia juga menginfakkan seluruh hartanya pada medan
peperangan yang dikenal sulit (jaisyul usrah), perang Tabuk. Hanya iman
yang bisa melahirkan ketegaran, keteguhan jiwa dalam berjuang mencari
redho Allah SWT.
Selasa, 26 Juni 2012
Tanda kebesaran ALLAH
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Fenomena badai Matahari yang ramai
dibicarakan oleh banyak kalangan akan berakibat buruk bagi bumi
dan kehidupan manusia. Dipandang sebagian ulama hanya tanda
kebesaran Allah yang harus diambil pelajaran. "Ini adalah fenomena alam yang harus diambil pelajaran dan tanda kebesaran
Allah," ucap Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Maruf Amin ketika
dihubungi Republika, Rabu (25/1). Tidak ada yang spesial dalam fenomena alam ini selain tetap harus bersyukur
dan memohon perlindungan-Nya. Senada dengan itu, Ketua Pimpinan Pusat
Muhammadiyah, Yunahar Ilyas mengatakan dalam Islam tidak ada ibadah
khusus seperti sholat gerhana matahari atau bulan. Menurut Yunahar, umat Islam yang merasakan dampak badai matahari cukup
berdoa, 'Subhanallah, la haula wala quwwata illa billah'. Artinya "Semoga
Allah melindungi kita semua," tuntun Yunahar. Partikel energetik dari ledakan "flare" badai matahari pertama di tahun 2012
yang tergolong cukup kuat yang terjadi pada 23 Januari pukul 10.59 WIB,
telah mencapai bumi pada Selasa 24 Januari malam waktu Indonesia. Dampak badai matahari yang cukup kuat ini berpotensi menggangu
operasional satelit, seperti satelit komunikasi. Dan kemungkinan terjadi
gangguan pada penggunaan telepon selular, siaran TV, komunikasi data
perbankan, dan pengguna lainnya.
Kisah cinta seorang istri
hiduplah sepasang suami istri. Dari sekilas orang yang memandang, mereka
adalah pasangan yang sangat harmonis. Para tetangganya pun tahu
bagaimana usaha mereka dalam meraih kehidupan mapan yang seperti
saat ini.
Sayang, pasangan itu belum lengkap. Dalam kurun waktu sepuluh
tahun pernikahan mereka, pasangan itu belum juga dikaruniai seorang anak pun yang mereka harapkan. Karenanya walaupun masih saling mencinta, si suami berkeinginan
menceraikan istrinya karena dianggap tak mampu memberikan keturunan
sebagai penerus generasinya.
Setelah melalui perdebatan sengit, dengan sedih dan duka yang mendalam, si istri akhirnya menyerah pada
keputusan suaminya untuk tetap bercerai. Dengan perasaan tidak menentu, suami istri itu menyampaikan rencana
perceraian kepada orang tua mereka. Meskipun orang tua mereka tidak
setuju, tapi tampaknya keputusan bulat sudah diambil si suami.
Setelah berbincang-bincang cukup lama dan alot, kedua orang tua pasangan itu dengan berat hati menyetujui perceraian tersebut. Tetapi, mereka mengajukan syarat, yakni agar perceraian pasangan suami istri itu diselenggarakan dalam sebuah sebuah pesta yang sama besarnya seperti
pesta saat mereka menikah dulu. Agar tidak mengecewakan kedua orang tuanya, maka persyaratan
mengadakan pesta perceraian itu pun disetujui.
Beberapa hari kemudian, pesta diselenggarakan. Sungguh, itu merupakan pesta yang tidak membahagiakan bagi siapa saja yang hadir dalam pesta itu. Si suami tampak tertekan dan terus meminum arak sampai mabuk dan
sempoyongan. Sementara sang istri tampak terus melamun dan sesekali mengusap air matanya di pipinya.
Di sela mabuknya si suami berkata lantang, “Istriku, saat kau pergi nanti. semua barang berharga atau apapun yang kamu suka dan kamu sayangi, Ambillah dan Bawalah !!“.
Setelah berkata seperti itu, tak lama kemudian ia semakin mabuk dan
akhirnya tak sadarkan diri.
Keesokan harinya, setelah pesta usai, si suami terbangun dari tidur dengan kepala berdenyut-denyut. Dia merasa tidak mengenali keadaan
disekelilingnya selain sosok yang sudah dikenalnya bertahun-tahun yaitu
sang istri yang ia cintai.
Maka, dia pun bertanya “Ada dimakah aku ?
Kenapa ini bukan di kamar kita ? Apakah aku masih mabuk dan bermimpi ?
tolong jelaskan.
” Si istri menatap penuh cinta pada suaminya dengan mata berkaca-kaca dan menjawab,
“Suamiku, ini karena dirumah orang tuaku. Kemaren kau bilang didepan semua orang bahwa engkau berkata kepadaku, bahwa aku boleh membawa apa saja yang aku mau dan aku sayangi. Di dunia ini tidak ada satu barang yang berharga dan aku cintai dengan sepenuh hati selain kamu. karena itu kamu sekarang kubawa serta ke rumah orang tuaku.
Ingat, kamu sudah berjanji dalam pesta itu.” Dengan perasaan terkejut setelah sesaat tersadar, si suami bangun dan
memeluk istrinya,
“Maafkan aku Istriku, aku sungguh bodoh dan tidak
menyadari bahwa dalamnya cintamu padaku. Walaupun aku telah
menyakitimu, dan berniat menceraikanmu, tetapi engkau masih mau
membawa serta diriku bersamamu dalam keadaan apapun“.
Akhirnya kedua suami istri ini ini berpelukan dan saling bertangisan.
Mereka akhirnya mengikat janji akan tetap saling mencintai hingga ajal
memisahkannya. Dalam Kisah diatas dapat kita petik makna bahwa :
Saat sebuah pernikahan dimulai, bukanlah hanya bertujuan menghasilkan
keturunan, meski diakui mendapatkan buah hati adalah dambaan setiap
pasangan suami istri. Tapi sebenarnya masih banyak hal lain yang juga
perlu diselami dalam hidup berumah tangga. Untuk itu rasanya kita perlu menyegarkan kembali tujuan kita dalam
menikah yaitu peneguhan janji sepasang suami istri untuk saling mencintai,
saling menjaga baik dalam keadaan suka dan duka. Melalui kesadaran
tersebut, apapun kondisi rumah tangga yang kita jalani akan menemukan
suatu solusi. Sebab proses menemukan solusi dengan berlandaskan kasih
sayang ketika menghadapi sebuah masalah sebenarnya merupakan salah satu kunci keharmonisan rumah tangga. Harta dalam rumah tangga
bukanlah terletak dari banyaknya tumpukan materi dan harta yang
dimiliku suatu keluarga, namun dari rasa kasih sayang dan cinta pasangan
suami istri yang terdapat dalam keluarga tersebut.
Cintanya seorang istri
Alkisah di sebuah rumah mewah yang terletak dipinggiran sebuah kota,
hiduplah sepasang suami istri. Dari sekilas orang yang memandang, mereka
adalah pasangan yang sangat harmonis. Para tetangganya pun tahu
bagaimana usaha mereka dalam meraih kehidupan mapan yang seperti
saat ini.
Sayang, pasangan itu belum lengkap. Dalam kurun waktu sepuluh
tahun pernikahan mereka, pasangan itu belum juga dikaruniai seorang anak pun yang mereka harapkan. Karenanya walaupun masih saling mencinta, si suami berkeinginan
menceraikan istrinya karena dianggap tak mampu memberikan keturunan
sebagai penerus generasinya.
Setelah melalui perdebatan sengit, dengan sedih dan duka yang mendalam, si istri akhirnya menyerah pada
keputusan suaminya untuk tetap bercerai. Dengan perasaan tidak menentu, suami istri itu menyampaikan rencana
perceraian kepada orang tua mereka. Meskipun orang tua mereka tidak
setuju, tapi tampaknya keputusan bulat sudah diambil si suami.
Setelah berbincang-bincang cukup lama dan alot, kedua orang tua pasangan itu dengan berat hati menyetujui perceraian tersebut. Tetapi, mereka mengajukan syarat, yakni agar perceraian pasangan suami istri itu diselenggarakan dalam sebuah sebuah pesta yang sama besarnya seperti
pesta saat mereka menikah dulu. Agar tidak mengecewakan kedua orang tuanya, maka persyaratan
mengadakan pesta perceraian itu pun disetujui.
Beberapa hari kemudian, pesta diselenggarakan. Sungguh, itu merupakan pesta yang tidak membahagiakan bagi siapa saja yang hadir dalam pesta itu. Si suami tampak tertekan dan terus meminum arak sampai mabuk dan
sempoyongan. Sementara sang istri tampak terus melamun dan sesekali mengusap air matanya di pipinya.
Di sela mabuknya si suami berkata lantang, “Istriku, saat kau pergi nanti. semua barang berharga atau apapun yang kamu suka dan kamu sayangi, Ambillah dan Bawalah !!“.
Setelah berkata seperti itu, tak lama kemudian ia semakin mabuk dan
akhirnya tak sadarkan diri.
Keesokan harinya, setelah pesta usai, si suami terbangun dari tidur dengan kepala berdenyut-denyut. Dia merasa tidak mengenali keadaan
disekelilingnya selain sosok yang sudah dikenalnya bertahun-tahun yaitu
sang istri yang ia cintai.
Maka, dia pun bertanya “Ada dimakah aku ?
Kenapa ini bukan di kamar kita ? Apakah aku masih mabuk dan bermimpi ?
tolong jelaskan.
” Si istri menatap penuh cinta pada suaminya dengan mata berkaca-kaca dan menjawab,
“Suamiku, ini karena dirumah orang tuaku. Kemaren kau bilang didepan semua orang bahwa engkau berkata kepadaku, bahwa aku boleh membawa apa saja yang aku mau dan aku sayangi. Di dunia ini tidak ada satu barang yang berharga dan aku cintai dengan sepenuh hati selain kamu. karena itu kamu sekarang kubawa serta ke rumah orang tuaku.
Ingat, kamu sudah berjanji dalam pesta itu.” Dengan perasaan terkejut setelah sesaat tersadar, si suami bangun dan
memeluk istrinya,
“Maafkan aku Istriku, aku sungguh bodoh dan tidak
menyadari bahwa dalamnya cintamu padaku. Walaupun aku telah
menyakitimu, dan berniat menceraikanmu, tetapi engkau masih mau
membawa serta diriku bersamamu dalam keadaan apapun“.
Akhirnya kedua suami istri ini ini berpelukan dan saling bertangisan.
Mereka akhirnya mengikat janji akan tetap saling mencintai hingga ajal
memisahkannya. Dalam Kisah diatas dapat kita petik makna bahwa :
Saat sebuah pernikahan dimulai, bukanlah hanya bertujuan menghasilkan
keturunan, meski diakui mendapatkan buah hati adalah dambaan setiap
pasangan suami istri. Tapi sebenarnya masih banyak hal lain yang juga
perlu diselami dalam hidup berumah tangga. Untuk itu rasanya kita perlu menyegarkan kembali tujuan kita dalam
menikah yaitu peneguhan janji sepasang suami istri untuk saling mencintai,
saling menjaga baik dalam keadaan suka dan duka. Melalui kesadaran
tersebut, apapun kondisi rumah tangga yang kita jalani akan menemukan
suatu solusi. Sebab proses menemukan solusi dengan berlandaskan kasih
sayang ketika menghadapi sebuah masalah sebenarnya merupakan salah satu kunci keharmonisan rumah tangga. Harta dalam rumah tangga
bukanlah terletak dari banyaknya tumpukan materi dan harta yang
dimiliku suatu keluarga, namun dari rasa kasih sayang dan cinta pasangan
suami istri yang terdapat dalam keluarga tersebut.
Senin, 25 Juni 2012
HIDUP PENUH COBA'AN
"Perjalanan mencapai lautan yang biru adalah jalan panjang yang penuh perjuangan. Ombak dan badai deras yang menghantam akan menjadi ujian. Cobaan demi cobaan dalam mengarungi kehidupan adalah jalan panjang untuk memperkuat batin dan rohani.
"Setiap manusia pasti pernah mengalami cobaan hidup, tapi dari sekian banyak masih ada yang bertahan dan sekaligus bekal bagi batin dan rohani mereka. Tak sedikit orang yang mengakhiri hidupnya dengan tragis, karena tidak kuat dengan apa yang dialaminya.
"Berbagai masalah yang mereka hindari justru memperparah keadaan mereka. Bersikaplah kukuh seperti batu karang yang tidak putus-putusnya dipukul ombak. Ia tidak saja tetap berdiri kukuh, bahkan ia menentramkan amarah ombak dan gelombang itu. (Marcus Aurelius)
"Dunia adalah tempat bertemunya dua hal yang saling berlawanan, ada laki-laki & wanita, ada baik & buruk, ada siang & malam, ada panas & dingin. Kondisi dunia memang penuh dengan kenikmatan, kebahagiaan sekaligus kecemasan dan kesulitan menghampiri diri kita. Maka jalanilah hidup ini sesuai kenyataan. Jangan pernah hidup larut dalam khayalan dan hadapi hidup ini apa adanya.
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” - Al Baqarah(2) : 214 -
"Setiap manusia pasti pernah mengalami cobaan hidup, tapi dari sekian banyak masih ada yang bertahan dan sekaligus bekal bagi batin dan rohani mereka. Tak sedikit orang yang mengakhiri hidupnya dengan tragis, karena tidak kuat dengan apa yang dialaminya.
"Berbagai masalah yang mereka hindari justru memperparah keadaan mereka. Bersikaplah kukuh seperti batu karang yang tidak putus-putusnya dipukul ombak. Ia tidak saja tetap berdiri kukuh, bahkan ia menentramkan amarah ombak dan gelombang itu. (Marcus Aurelius)
"Dunia adalah tempat bertemunya dua hal yang saling berlawanan, ada laki-laki & wanita, ada baik & buruk, ada siang & malam, ada panas & dingin. Kondisi dunia memang penuh dengan kenikmatan, kebahagiaan sekaligus kecemasan dan kesulitan menghampiri diri kita. Maka jalanilah hidup ini sesuai kenyataan. Jangan pernah hidup larut dalam khayalan dan hadapi hidup ini apa adanya.
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” - Al Baqarah(2) : 214 -
Cintaku akan selalu untukmu
" Rasa ini kembali datang menghampiriku ,
disaat aku jenuh akan semuanya ini. Entah apa yang membuat semua ini terjadi , sedih-pilu , kangen-rindu .
Kapankah akan berakhir ?, 3 tahun, 4 tahun atau seumur hidupku ? Suara itu kan selalu terngiang di telingaku, senyum itu kan selalu
terbayang di mataku . Kau bahkan lebih cantik dari yang orang tau
terhadapmu , kau bahkan lebih lembut dari yang orang tahu akan
sikapmu , kau bahkan lebih indah dari hidupku .
Kenapa dan mengapa ?
dua kata yang selalu ada dibenakku dan entah sampai kapan pula akan terjawab. Penyesalan selalu datang terlambat , penyesalan selalu menghantuiku di setiap detik dan langkah hidupku . Karna aku tidak bias memilikimu . Ternyata kamu begitu bermakna bagiku, tanpamu hidupku tidak berarti , tanpamu hidupku tak terisi. Hampa , sepi dan sendiri di tengah keramaian ini .
Tanpa rasa tanpa sisa . Dulu , semenjak ada dirimu dunia terasa indahnya . Dulu semenjak ada dirimu dunia terasa berisi cinta dan harapan . Tapi harapan tinggal lah harapan, kamu – aku – dia. Semuanya berganti , semua terisi
, semua tanpa arti .
Cintaku selalu untukmu.
disaat aku jenuh akan semuanya ini. Entah apa yang membuat semua ini terjadi , sedih-pilu , kangen-rindu .
Kapankah akan berakhir ?, 3 tahun, 4 tahun atau seumur hidupku ? Suara itu kan selalu terngiang di telingaku, senyum itu kan selalu
terbayang di mataku . Kau bahkan lebih cantik dari yang orang tau
terhadapmu , kau bahkan lebih lembut dari yang orang tahu akan
sikapmu , kau bahkan lebih indah dari hidupku .
Kenapa dan mengapa ?
dua kata yang selalu ada dibenakku dan entah sampai kapan pula akan terjawab. Penyesalan selalu datang terlambat , penyesalan selalu menghantuiku di setiap detik dan langkah hidupku . Karna aku tidak bias memilikimu . Ternyata kamu begitu bermakna bagiku, tanpamu hidupku tidak berarti , tanpamu hidupku tak terisi. Hampa , sepi dan sendiri di tengah keramaian ini .
Tanpa rasa tanpa sisa . Dulu , semenjak ada dirimu dunia terasa indahnya . Dulu semenjak ada dirimu dunia terasa berisi cinta dan harapan . Tapi harapan tinggal lah harapan, kamu – aku – dia. Semuanya berganti , semua terisi
, semua tanpa arti .
Cintaku selalu untukmu.
Aku sayang kalian semua
terdzolimi dalam diamnya ada hati-hati yg kecewa dibalik ketegarannya,
sedang aku tidak menyadari akan hal itu, bahwa akulah penyebabnya. Aku
menyayangi mereka yang selalu bersamaku selama ini, mereka yang ada
ketika aku membutuhkan, mereka yang ikut tertawa saat aku senang,
mereka yang mendengarkan ketikaku bercerita, mereka yang mendukungku, mereka yang mengalah ketikaku ngotot dengan pendapatku. Aku
menyayangi mereka ,aku sayang kalian karena-Mu.. Tidak ada terlintas dalam
benak apalagi sampai diniatkan untuk menyakiti sesama, karena kutau
Engkau berpesan "jika kamu berbuat jahat kepada orang lain, sebenarnya ia
sedang berbuat jahat pada dirinya sendiri" Aku menyayangi diriku sendiri
dan tentu saja keluarga, saudara-saudara, teman-teman, adik-adik, tetangga, dan semuaku sayangi. Yang kutakutkan adalah aku menjadi penyebab rasa
sakit bagi mereka yang sebenarnya sangat aku sayangi. Mungkin tak jarang
kita mendapatkan sms seperti ini: "apakah kau sehat disana?" "apa yang
sedang kamu lakukan saat ini? apakah kau sudah makan? Semoga urusanmu
lancar" Atau mungkin sapaan seperti ini: "Ada apa denganmu? mengapa kau
murung? ayo berceritalah!" Atau.. "Sudah bereskah pekerjaanmu/tugasmu? apa yang bisa kubantu?" Atau juga.. "Ini, hadiah untukmu.. karena aku
sayang padamu karena Allah" Aku temanmu dan engkau sahabatku, kita
bersaudara karena kita terlahir dalam satu rahim Islam yang haq.. aku
menyayangmu karena-Nya.. Aku minta maaf jika ku tak sengaja membuatmu
terluka, kecewa,, aku takut jika ku tau ternyata ku telah menyakitimu,
menyinggungmu, atau.. Demi Allah aku tak bermaksud demikian, malah sering ku tak mengerti dan bertanya "Ada apa denganku? ataukah ada apa
denganmu?" Ingatkan aku jika ku mulai lupa, jika ku mulai lalai dari-Nya, jika
ku tak lagi nyaman untuk hanya sekedar kita berbagi cerita. Ingatkan aku
sahabat.. Jika perlu 'tamparlah' aku!! Bukankah sahabat yang menyayangi
sahabatnya adalah dia yang berani 'menampar' ketika sahabatnya melakukan
kesalahan, meskipun rasanya pahit, meskipun rasanya panas tapi itulah tamparan sayang, dan kurasa itulah cinta.. Kuharap semua baik-baik saja, tak
ada yang tersakiti, tak ada yag terdzolimi. Karena kita sama-sama disini, di
jembatan yang rapuh ini, bertemu dan berpisah karena Allah, saling
mengingatkan karena Allah, saling cinta dan sayang hanya karena Allah pula.
Jika yang kita lakukan, pun yang kita rasakan ternyata menggelitik
keteguhan iman, menelusuk relung hati, agak menyempitkan dada, mengombang ambingkan perasaan yang tak menentu dan mengundang
tanya...... Mungkin.. kita lupa kalau ternyata dzikir itu sangat menenangkan
hati, Mungkin.. kita lupa kalau sedekah itu melapangkan rizki, Mungkin.. kita
lupa bahwa selalu ada yang melihat kita meski disaat kita sedang sendiri,
bahwa ada Yang Maha Mendengar setiap bisikan hati kita. senyumku untuk
kalian sahabatku semua yang selalu ku sayangi..
Label:
Nasehat untuk kita
Lokasi:
Jepara, Indonesia
pentignya sebuah proses
Di suatu sore, seorang anak datang kepada ayahnya yg sedang baca
koran… “Oh Ayah, ayah” kata sang anak… “Ada apa?” tanya sang ayah….. “aku capek, sangat capek … aku capek karena aku belajar mati matian
untuk mendapat nilai bagus sedang temanku bisa dapat nilai bagus dengan
menyontek…aku mau menyontek saja! aku capek. sangat capek… aku capek karena aku harus terus membantu ibu membersihkan rumah,
sedang temanku punya pembantu, aku ingin kita punya pembantu saja! …
aku capek, sangat capek … aku cape karena aku harus menabung, sedang temanku bisa terus jajan
tanpa harus menabung…aku ingin jajan terus! … aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga lisanku untuk tidak
menyakiti, sedang temanku enak saja berbicara sampai aku sakit hati… aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga sikapku untuk
menghormati teman teman ku, sedang teman temanku seenaknya saja
bersikap kepada ku… aku capek ayah, aku capek menahan diri…aku ingin seperti mereka…mereka
terlihat senang, aku ingin bersikap seperti mereka ayah ! ..” sang anak
mulai menangis… Kemudian sang ayah hanya tersenyum dan mengelus kepala anaknya
sambil berkata ” anakku ayo ikut ayah, ayah akan menunjukkan sesuatu
kepadamu”, lalu sang ayah menarik tangan sang anak kemudian mereka
menyusuri sebuah jalan yang sangat jelek, banyak duri, serangga, lumpur,
dan ilalang… lalu sang anak pun mulai mengeluh ” ayah mau kemana kita??
aku tidak suka jalan ini, lihat sepatuku jadi kotor, kakiku luka karena tertusuk duri. badanku dikelilingi oleh serangga, berjalanpun susah krn ada
banyak ilalang…
aku benci jalan ini ayah” sang ayah hanya diam. Sampai akhirnya mereka sampai pada sebuah telaga yang sangat indah,
airnya sangat segar, ada banyak kupu kupu, bunga bunga yang cantik, dan
pepohonan yang rindang…
“Wwaaaah… tempat apa ini ayah? aku suka! aku suka tempat ini!” sang
ayah hanya diam dan kemudian duduk di bawah pohon yang rindang
beralaskan rerumputan hijau. “Kemarilah anakku, ayo duduk di samping ayah” ujar sang ayah, lalu
sang anak pun ikut duduk di samping ayahnya.
” Anakku, tahukah kau mengapa di sini begitu sepi? padahal tempat ini
begitu indah…?”
” Tidak tahu ayah, memangnya kenapa?”
” Itu karena orang orang tidak mau menyusuri jalan yang jelek tadi, padahal mereka tau ada telaga di sini, tetapi mereka tidak bisa bersabar
dalam menyusuri jalan itu”
” Ooh… berarti kita orang yang sabar ya yah? ”
” Nah, akhirnya kau mengerti”
” Mengerti apa? aku tidak mengerti”
” Anakku, butuh kesabaran dalam belajar, butuh kesabaran dalam bersikap baik, butuh kesabaran dalam kujujuran, butuh kesabaran dalam setiap
kebaikan agar kita mendapat kemenangan, seperti jalan yang tadi…
bukankah kau harus sabar saat ada duri melukai kakimu, kau harus sabar
saat lumpur mengotori sepatumu, kau harus sabar melawati ilalang dan kau
pun harus sabar saat dikelilingi serangga…
dan akhirnya semuanya terbayar kan? ada telaga yang sangatt indah..
seandainya kau tidak sabar, apa yang kau dapat? kau tidak akan mendapat
apa apa anakku, oleh karena itu bersabarlah anakku”
” Tapi ayah, tidak mudah untuk bersabar ”
” Aku tau, oleh karena itu ada ayah yang menggenggam tanganmu agar
kau tetap kuat …
begitu pula hidup, ada ayah dan ibu yang akan terus berada di sampingmu agar saat kau jatuh, kami bisa mengangkatmu, tapi…
ingatlah anakku…
ayah dan ibu tidak selamanya bisa mengangkatmu saat
kau jatuh, suatu saat nanti, kau harus bisa berdiri sendiri…
maka jangan
pernah kau gantungkan hidupmu pada orang lain, jadilah dirimu sendiri… seorang pemuda yang kuat, yang tetap tabah dan
teguh karena ia tahu ada Tuhan besertanya, maka kau akan dapati dirimu
tetap berjalan menyusuri kehidupan saat yang lain memutuskan untuk
berhenti dan pulang…
maka kau tau akhirnya kan?”
” Ya ayah, aku tau.. aku akan dapat surga yang indah yang lebih indah
dari telaga ini …
sekarang aku mengerti … terima kasih ayah , aku akan
tegar saat yang lain terlempar ”
Sang ayah hanya tersenyum sambil menatap wajah anak kesayangannya.
koran… “Oh Ayah, ayah” kata sang anak… “Ada apa?” tanya sang ayah….. “aku capek, sangat capek … aku capek karena aku belajar mati matian
untuk mendapat nilai bagus sedang temanku bisa dapat nilai bagus dengan
menyontek…aku mau menyontek saja! aku capek. sangat capek… aku capek karena aku harus terus membantu ibu membersihkan rumah,
sedang temanku punya pembantu, aku ingin kita punya pembantu saja! …
aku capek, sangat capek … aku cape karena aku harus menabung, sedang temanku bisa terus jajan
tanpa harus menabung…aku ingin jajan terus! … aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga lisanku untuk tidak
menyakiti, sedang temanku enak saja berbicara sampai aku sakit hati… aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga sikapku untuk
menghormati teman teman ku, sedang teman temanku seenaknya saja
bersikap kepada ku… aku capek ayah, aku capek menahan diri…aku ingin seperti mereka…mereka
terlihat senang, aku ingin bersikap seperti mereka ayah ! ..” sang anak
mulai menangis… Kemudian sang ayah hanya tersenyum dan mengelus kepala anaknya
sambil berkata ” anakku ayo ikut ayah, ayah akan menunjukkan sesuatu
kepadamu”, lalu sang ayah menarik tangan sang anak kemudian mereka
menyusuri sebuah jalan yang sangat jelek, banyak duri, serangga, lumpur,
dan ilalang… lalu sang anak pun mulai mengeluh ” ayah mau kemana kita??
aku tidak suka jalan ini, lihat sepatuku jadi kotor, kakiku luka karena tertusuk duri. badanku dikelilingi oleh serangga, berjalanpun susah krn ada
banyak ilalang…
aku benci jalan ini ayah” sang ayah hanya diam. Sampai akhirnya mereka sampai pada sebuah telaga yang sangat indah,
airnya sangat segar, ada banyak kupu kupu, bunga bunga yang cantik, dan
pepohonan yang rindang…
“Wwaaaah… tempat apa ini ayah? aku suka! aku suka tempat ini!” sang
ayah hanya diam dan kemudian duduk di bawah pohon yang rindang
beralaskan rerumputan hijau. “Kemarilah anakku, ayo duduk di samping ayah” ujar sang ayah, lalu
sang anak pun ikut duduk di samping ayahnya.
” Anakku, tahukah kau mengapa di sini begitu sepi? padahal tempat ini
begitu indah…?”
” Tidak tahu ayah, memangnya kenapa?”
” Itu karena orang orang tidak mau menyusuri jalan yang jelek tadi, padahal mereka tau ada telaga di sini, tetapi mereka tidak bisa bersabar
dalam menyusuri jalan itu”
” Ooh… berarti kita orang yang sabar ya yah? ”
” Nah, akhirnya kau mengerti”
” Mengerti apa? aku tidak mengerti”
” Anakku, butuh kesabaran dalam belajar, butuh kesabaran dalam bersikap baik, butuh kesabaran dalam kujujuran, butuh kesabaran dalam setiap
kebaikan agar kita mendapat kemenangan, seperti jalan yang tadi…
bukankah kau harus sabar saat ada duri melukai kakimu, kau harus sabar
saat lumpur mengotori sepatumu, kau harus sabar melawati ilalang dan kau
pun harus sabar saat dikelilingi serangga…
dan akhirnya semuanya terbayar kan? ada telaga yang sangatt indah..
seandainya kau tidak sabar, apa yang kau dapat? kau tidak akan mendapat
apa apa anakku, oleh karena itu bersabarlah anakku”
” Tapi ayah, tidak mudah untuk bersabar ”
” Aku tau, oleh karena itu ada ayah yang menggenggam tanganmu agar
kau tetap kuat …
begitu pula hidup, ada ayah dan ibu yang akan terus berada di sampingmu agar saat kau jatuh, kami bisa mengangkatmu, tapi…
ingatlah anakku…
ayah dan ibu tidak selamanya bisa mengangkatmu saat
kau jatuh, suatu saat nanti, kau harus bisa berdiri sendiri…
maka jangan
pernah kau gantungkan hidupmu pada orang lain, jadilah dirimu sendiri… seorang pemuda yang kuat, yang tetap tabah dan
teguh karena ia tahu ada Tuhan besertanya, maka kau akan dapati dirimu
tetap berjalan menyusuri kehidupan saat yang lain memutuskan untuk
berhenti dan pulang…
maka kau tau akhirnya kan?”
” Ya ayah, aku tau.. aku akan dapat surga yang indah yang lebih indah
dari telaga ini …
sekarang aku mengerti … terima kasih ayah , aku akan
tegar saat yang lain terlempar ”
Sang ayah hanya tersenyum sambil menatap wajah anak kesayangannya.
Minggu, 24 Juni 2012
Perjalanan Nabi Muhammad SAW
Sejarah Nabi Muhammad – Nabi Muhammad adalah Nabi Allah atau Rasul yang terakhir, pembawa ajarah islam. Menurut sejarah biografi tradisional Muslimnya (dalam bahasa Arab disebut sirah), beliau lahir pada tahun gajah yaitu sekitar 20 April 570/571, di Mekkah (“Makkah”) dan wafat pada 8 Juni 632 di Madinah. Ketika Muhammad masih dalam kandungan ibunya (Aminah Binti Wahab) ayahnya (Abdullah) meninggal dunia dalam perjalanan dagang di Yatsrib. Pada usia enam tahun, ibu Muhammad (Aminah) meninggal dunia sepulang dari kepergiannya ke Yatsrib (Madinah) untuk mengunjungi keluarganya dan ziarah ke makam ayahnya. Setelah ibunya meninggal, Muhammad di rawat oleh kakeknya yaitu Abdul Muththalib, dan selepas kakeknya meninggal, beliau dijaga/dirawat oleh pamannya yang bernama Abu Thalib. Nabi Muhammad merupakan salah satu Nabi Ulul Azmi Sebelum masa kenabian, Muhammad mendapatkan dua julukan dari para kaum Quraisy yaitu Al-Amin yang artinya “orang yang dapat dipercaya” dan As-Saadiq yang artinya “yang benar”. Setelah masa kenabian para sahabatnya memanggilnya dengan gelar Rasul All?h, kemudian menambahkan kalimat Shalallaahu ‘Alayhi Wasallam yang berarti “semoga Allah memberi kebahagiaan dan keselamatan kepadanya”; sering disingkat “S.A.W” atau “SAW”) setelah namanya (Muhammad SAW). Dalam Buku The 100, karya Michael H. Hart, menetapkan Muhammad sebagai tokoh paling berpengaruh sepanjang sejarah kehidupan manusia. Menurut Hart, Muhammad adalah satu-satunya orang yang berhasil meraih keberhasilan luar biasa baik dalam hal agama maupun hal duniawi. Dia memimpin bangsa yang awalnya terbelakang dan terpecah belah, menjadi bangsa maju yang bahkan sanggup mengalahkan pasukan Romawi di medan pertempuran.
puisi cinta sampai menutup mata
Berikut Puisi Cinta berisi tentang Asmara sampai Menutup Mata Lantunan kidung jiwa yang mengalun Diantara hembusan hembusan nafas Saat bibir terhenti sejenak untuk mengucap Lonceng lonceng rindu bergema mencipta rangkaian nada Untuk seberkas cinta yang terjalin sudah Diantara senja Rintihan malam membawa kedamaian hati Saat dua hati melangkah mendekat manja Mengikat cinta yang terdalam.. Rembulan tersenyum.. Bersama lesung pipit bintang Memandang jauh dua insan Laksana pijar bintang… Cinta ini pun terangi jiwa yang gelap Laksana panas api asmara… Membakar bekunya darah yang menggumpal Entah berapa lama Menyejukkan hati bersama cinta yang kau hembuskan padaku sampai
penghujung usia
surat cinta
Tak terasa yah yunk, udah lebih dr setahun yg lalu kita udah kenal, dan tepat
9 bulan yg lalu kita deket. Banyak banget cerita tentang kita. Semua berawal
dr kopmin di tugu muda yg aku pertama kalinya kesitu, waktu tu tgl 8 April
2011 kalo ga salah yah ? uuhh lupa, hehe. Banyak banget kenangan
setelahnya, kalo ditulis disini pasti dah jadi novel yah yunk. O ya aku kan emang pengen bikinin novel tentang cerita kita ya, cerita cinta kita. Ntar deh,
aq pasti bikin, tunggu tanggal mainnya :D Kamu tau yunk, sejak kenal sm kamu aku jd suka makan sayur sekarang,
gara-gara dulu km suka marah-marah klo aku ga makan sayur di nasi warteg
yg qt beli, hehe. Trus skrg aku klo makan banyak yunk, sll abis lho. Inget
pesen kamu, harus makan banyak, trus juga klo ga abis kan ga ada km yg
mau habisin. Aku juga sll pk jaket tiap brgkt kerja, pk bros, trus jg skrg aku
jarang dandan klo brgkt kerja, inget kata km “jangan cantik-cantik ah yunk, ntr pd naksir sm km >.<” hehe… Aku juga selalu bawa promag di dompet
yunk, biar klo pas sakit mag ku ga ngrepotin suyunk lg, tp sayangnya aq
masih suka lupa bw dompet, huhu L. Gara-gara suyunk juga dulu aku jd sering kena omelan bapak, huh. Jd sering
boongin bapak n ibu, yg bilang lembur, padal lembur di kos sm suyunk,
haha.jd sering pulang telat, jd sering berangkat awal, itu semua demi kamu
yunk. Demi agar aku bisa ketemu sm km walo cm semenit. Gara-gara suyunk
juga aku skrg ga suka hujan. Karena hujan ngingetin aku sm km. dulu km
paling suka tuh klo aku pas dikos km trus ujan, jd aq gabisa pulang. Tp sebenernya aku jg seneng sih, jd bs buat alasan org rumah, haha. Bandel
yah :p . inget jg dulu kita sering ngebut klo pulang kerja keujanan, smpe kos
basah kuyup, trus aku pk baju km , hasilnya kedodoran deh :D Ngomong-
ngomong soal hujan, hujan jg yg mengantarmu pergi meninggalkan aku disini
sendiri dengan jaket tebelmu yg kebesaran di aku. 19 Desember 2011. Berarti
dah hampir 5 bulan yah yunk, wuuuiiihh lama bener ternyata. Hehe Masih banyak kenangan tentang kita yah yunk, dr mulai makan warteg sebungkus
berdua sampe makan di mana tuh yg di deket rumah sakit tlogorejo? Yg aku
nangis2 gr2 km dibilangin bandel bgt L. Makan batagor yg di deket rs. Roemani juga, kira-kira itu masih jualan ga
yah? Es kuwud jg hampir lupa tuh, eh makan mie ayam yg di ibunya itu yg
suyunk suka dipanggil “mbak, miayam kering tempe yah?” hehe Aku
paling suka waktu kita di Icos J so romantic . hehe, abis itu pulangnya ke
gombel liat bulan, oh indah nyaaaa J Yah, kamu membawa banyak perubahan
di hidupku. Aku dulu tak pernah percaya adanya cinta yg bener-bener tulus , karena aku sendiri merasa tak pernah memberikan cinta yg tulus kpd
siapapun, kecuali ibuku. Tp setelah kamu hadir dihidupku, kamu menawarkan
banyak cinta, kasih sayang dan pengorbanan. Kamu hadir dengan sejuta
kebahagiaan yg tak pernah aku dapatkan sebelumnya dr siapapun. Caramu
mencintaiku yg berbeda membuatku merasa paling istimewa di dunia ini.
Kamu orang yg baik yunk, kamu pantas dapatkan yg terbaik pula. Hanya saja aku merasa belum bs menerima semua ini, egois yah aku. Iya aku
egois, apalagi saat aku inget semua janjimu ke aku dl saat kamu masih disini
nemenin aku, inget kata kamu yg ga akan mudah berpaling, kata km aku yg
terakhir dihidupmu, katamu ga akan ad yg bs gantiin aq. Dan yang paling aku
inget, kamu pernah berjanji akan kembali kesini, untukku, hanya untukku.
Yah, sekarang semua udah berubah, salahku juga yg selalu menuntut kamu mnjd sprti yg aku mau, semua karena aku takut kehilangan kamu yunk,
takut…. Jika ada kesempatan aku ingin memperbaiki kesalahanku yunk, tp
sayang, semua sudah terlambat. Ga ada lagi harapanku untuk bisa
bersamamu, bersamamu mewujudkan mimpi yg dulu pernah kita bangun,
bersamamu menjalani hari2 indah lg, bersamamu menembus hujan dan
menyambut pelangi, bersamamu memandang langit bertabur bintang. Kamu telah memilih. aku yakin kamu udah dewasa, kamu tau jalan yg kamu
pilih. Suatu saat kamu pasti tau seberapa besar rasa sayangku untukmu, dan
jika kita dipertemukan lg, rs sayangku masih utuh untukmu. Aku yakin jika
kita berjodoh kita pasti akan dipertemukan lagi. Akhirnya…. Selamat atas
cinta baru yg menghampirimu, dan selamat datang lagi padaku kelak :D My
wonderful honey…
Langganan:
Postingan (Atom)