Aku tak tahu bagaimana membahasakan perasaanku pagi ini. setelah semalam kutumpahkan
segala rindu yang menyesaki dadaku. Aku menyadari itu sebuah kesalahan, jika tak kusadari
mungkin setiap hari aku akan menumpahkan rindu itu, tapi apa dayaku rinduku hanya menepuk
angin.Dan aku tahu akan ada jutaan luka yang mengiringi setelah kutumpah ruahkan rinduku.
karena tiba-tiba akan menjadi kosong karena sebuah ‘pengabaian’. Maafkan aku yang hanya bisa mengusik harimu, membuatmu tak nyaman dengan semua kata
cinta yang kutujukan untukmu. Maafkan aku, aku tak bisa menyimpannya sendiri. aku tak bisa!
Dan jika akhirnya kamu menghapusnya sebenarnya tak mengapa, aku sadar aku salah. Terkadang aku berfikir untuk pergi dari hidupmu, tapi bagaimana bisa?!!!! Aku tak pernah bisa.
Hingga kelak kau yang akan memintaku pergi dan tak mengusikmu lagi. Karena bagiku apalah arti
bahagia memilikimu kalau ternyata kamu tak bahagia, percuma saja. Sekarang aku sangat siap kau
lepaskan, tapi maaf jangan memintaku berhenti mencintaimu, itu tak bisa kulakukan :’(. Mencintai seseorang yang mungkin tak mengharapkan kita tentu saja sangat menyakitkan. Tapi
berpura-pura tak cinta ku rasakan hampir-hampir membunuhku.. ! Aku, aku benar-benar tak bisa ! Ironisnya, akupun tak ingin kamu mendapatkan perempuan sepertiku. Tak boleh dan tak pernah
boleh ! Aku tak pantas untuk engkau yang selalu menjaga diri dari dosa, tapi ku selalu datang
sebagai iblis yang sangat mengerikan. Jagalah dirimu sayang, jagalah dirimu dari dosa. Harusnya
kutanggung sendiri perih ini, tanpa melibatkanmu dalam dosaku. Jagalah dirimu slalu, anggap aku
tak pernah ada. Dulu kufikir sikapmu dan bentuk pengabaianmu selama ini sebagai cara agar
menjagaku dari dosa, tapi kenyataannya hari-hariku dipenuhi namamu, memikirkan dan terus memikirkanmu, hariku penuh ketakberadayaan, dan keputusasaan. Lalu masih bisakah kusebut itu
sebagai cara?! Aku jujur tak mampu memikulnya. Tapi ini bukan salahmu, akulah yang telah
bermain api, jika aku harus terbakar sendiri memang itulah yang seharusnya. Aku berjanji sikapku
yang mengusikmu takkan kuulangi lagi, hidup bahagialah sayang. Meski ku harus memendam rasa
dan menahan rindu hingga menyakitiku seperih-perihnya hatiku, jangan pernah pedulikanku. Aku
hanya benalu dosa bagimu, jaga dirimu sayang, jangan pernah izinkan aku masuk dalam hatimu. Biarkan kutahan sendiri arus perasaanku yang begitu deras, tak usah engkau hiraukan. Aku
bukanlah perempuan yang baik untukmu, engkau lebih pantas mendapat yang terbaik dari yang
terbaik. Doa tulusku untukmu, kelak semoga engkau mendapatkan kekasih yang mencintaimu dengan
penuh kehormatan dan harga diri, wanita baik-baik, yang indah akhlaknya, yang tinggi
marwahnya, yang alim tuturnya, yang indah parasnya, yang bila di tak ada kau akan mencarinya,
yang jika jauh kau akan merindunya, yang jika sakit kau akan sembuhkan lukanya, yang jika
menangis akan kau hapus air matanya. Dia wanita yang menghargaimu dengan mencintai
Tuhannya lebih dari dirimu, yang jika kau pandang akan menenangkan jiwamu. Dialah wanitamu yang menyejukkan hatimu. Bagiku kebahagianmu adalah kebahagiaanku. Saat ini tak perlu cemas dengan perasaanku, aku tlah terbiasa seperti ini, terbiasa dengan sakit
yang kuciptakan sendiri, kamu tak boleh terlibat dalam perasaan keruhku. Ini hanya skenario
perasaanku, skenario yang melibatkanmu tanpa meminta persetujuanmu, maafkan aku, sungguh
aku minta maaf. Jika bisa memilih, rasanya ingin kembali ke masa lalu dan kita tak harus saling
mengenal. Itu lebih buatku, ketimbang aku terus menerus mengusik kenyamanan hidupmu. Ah
tapi Sang Pemilik Cinta memilih menghadirkanmu di hatiku, sayang aku tak cukup kuat memendam perasaanku. Bukankah ini cukup menjadi petunjuk, bahwa aku bukanlah perempuan yang baik
untukmu. :) Tapi kuakui aku tak pernah menyesal mencintaimu, dan kebahagian luar biasa bagiku ketika
engkau pernah izinkanku mengisi harimu, menjadi bagian dari hidupmu, meski pada akhirnya aku
menyadari aku bukanlah perempuan yang pantas untukmu. Maka benarlah, cinta tak mesti memiliki. Aku harus bangun dari mimpiku yang terlalu tinggi, aku
harus lebih banyak bercermin diri. Aku tak pantas untukmu. Lalu apa yang bisa kuperbuat untuk membayar semua salahku karena tlah melibatkanmu dalam
dosaku ini? Apapun akan aku lakukan, tapi kumohon jangan memintaku berhenti mencintaimu :( Atau haruskah ku pergi dari hidupmu?
Akan kulakukan jika itu membuatmu bahagia, dan aku
berjanji dan akan kupastikan takkan kubiarkan engkau tersentuh ketaknyamanan dariku
‘lagi’, yah meski aku sadar ini akan sangat berat untukku. Tapi untukmu segalanya akan
menjadi bisa. Hmm mungkin ku harus kembali memendam cinta, aku tak boleh membiasakanmu dengan
hadirku.
Karena kita tak boleh bersama, kamu berhak mendapat wanita yang lebih baik, yang
lebih punya harga diri, tak sepertiku. Melulu mengemis padamu, memaksamu mencintaiku seperti
ku mencintaimu. Hikss cintamu tak boleh dipaksakan….
Engkau harus bahagia dengan pilihanmu. Terimakasih cinta…
I Love u from my deepest heart….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar